Pernah nggak sih kepikiran, “Uang dropship Shopee masuk kemana?” Jangan khawatir, pertanyaan itu wajar banget buat pemula yang baru mau nyemplung di dunia dropshipping.
Faktanya, sistem Shopee memang cukup unik—uang dari pembeli bakal ditahan dulu sampai pesanan selesai.
Jadi, dropshipper tetap perlu bayar ke supplier pakai dana pribadi.
Nah, kalau prosesnya sudah aman, uang Dropship bakal cair ke saldo Shopee kamu – dan gak bakalan masuk kemana mana kok!.
Dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif di Indonesia hingga 2024, Shopee jadi salah satu platform terbaik buat ngembangin bisnis tanpa modal besar.
Yuk, kita bahas cara kerjanya lebih detail!
Uang Dropship Shopee Masuk Kemana?
Jawabannya, langsung masuk ke akun penjualan kamu tentunya!
Kenapa?
Karena melihat dari alur Dropship itu sendiri, dimulai dari pesanan masuk, terus kamu meneruskan pembelian ke supplier.
Dari sana, Supplier bakalan langsung mengirimkan produk ke alamat si konsumen kita setelah kamu melakukan penjualan.
Nah, setelah barangnya sampai ke tangan si pembeli lalu si pembeli melakukan konfirmasi, barulah uang dropship Shopee tersebut bakalan masuk kemana? Tentunya ke akun penjualan kita.
Tapi ingat, jangan lupakan beberapa informasi lain kayak biaya admin dan cara menghitung keuntungannya, biar kamu gak besar pasak daripada tiang.
Untuk itulah, kita bahas panjang lebar di bawah ya!
Dropship Shopee Maksudnya?
Dropship itu bisnis tanpa modal gede. Kamu jual barang dari supplier langsung ke pembeli tanpa harus pegang barangnya.
Praktis banget, kan?
Di Shopee, kamu tinggal buka toko, pilih produk dari supplier, lalu jual dengan harga yang kamu tentukan sendiri.
Supplier yang akan ngirim barangnya ke pembeli atas nama kamu.
Tapi yang bikin dropship menarik adalah alur uangnya. Mari kita kupas!
1. Pesanan Masuk ke Toko Kamu
Pembeli bayar barang ke Shopee. Uang ini belum langsung masuk ke rekening kamu, ya. Shopee akan “menahan” uang itu sampai proses pengiriman selesai.
Kalau ada program seperti ShopeePay atau gratis ongkir, potongannya juga dihitung di sini.
2. Kamu Pesan Barang ke Supplier
Setelah pesanan masuk, tugas kamu adalah beli produk dari supplier. Biasanya ini pakai dana pribadi dulu, alias “menalangi” biaya sebelum kamu dapat uang dari pembeli.
Jangan lupa aktifkan fitur dropship saat checkout supaya nama kamu yang muncul sebagai pengirim, bukan nama supplier.
3. Pengiriman Barang
Supplier akan kirim barang langsung ke pembeli atas nama kamu. Selesai di sini? Belum! Kamu masih harus tunggu konfirmasi dari pembeli.
4. Uang Masuk ke Saldo Penjualan Shopee Kamu
Setelah pembeli konfirmasi bahwa barang diterima, uang dari Shopee baru masuk ke saldo penjualan di akun Shopee kamu.
Dari saldo penjualan ini, kamu bisa tarik uangnya ke rekening bank kamu, asalkan memenuhi syarat penarikan seperti jumlah minimum saldo.
Biaya DropShip Shopee
Di Shopee, ada beberapa biaya yang perlu kamu perhitungkan biar nggak kaget saat menghitung keuntungan:
Biaya Admin
Kalau total pesanan kamu lebih dari 50 transaksi, Shopee bakal memotong 10% dari total penjualan kamu sebagai biaya admin.
Kalau kamu ikut program gratis ongkir ekstra, ada tambahan biaya admin sekitar 4% per transaksi.
Modal Awal
Meskipun dropshipping disebut bisnis tanpa modal, kamu tetap butuh dana buat “menalangi” pembelian barang dari supplier sebelum uang dari pembeli cair.
Biaya Pengiriman
Kalau pembeli bayar ongkir, kamu nggak perlu khawatir. Tapi kalau kamu promo gratis ongkir, pastikan biaya ini sudah kamu hitung dalam harga jual produk.
Cara Menghitung Untung Dropship Shopee
Supaya nggak rugi, kamu harus pintar menghitung margin keuntungan. Berikut rumus sederhananya:
Keuntungan Bersih = Harga Jual – Harga Beli – Biaya Admin – Biaya Ongkir
Contoh Perhitungan:
- Harga beli dari supplier: Rp150.000
- Harga jual ke pembeli: Rp200.000
- Biaya admin Shopee (10%): Rp20.000
- Biaya ongkir (jika ada): Rp10.000
Keuntungan bersih
= Rp200.000 – Rp150.000 – Rp20.000 – Rp10.000
= Rp20.000
Cara Daftar Dropship Shopee
Katakanlah kamu memang tertarik buat ikutan Dropship Shopee, maka ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan loh untuk mencari cuan dari hasil sistem penjualan yang satu ini.
Nah, adapun langkah untuk mulai daftar dan ikutan Dropship Shopee adalah sebagai berikut:
1. Pilih Produk di Shopee
Pertama-tama, silahkan buka dulu aplikasi Shopee di handphone masing-masing.
Kemudian buka produk yang pengen kamu jual ulang melalui sistem dropship tersebut.
Di sini, silahkan simpan beberapa informasi pentingnya, kayak download foto-foto produk, deskripsi, dan harganya.
Hal yang wajib kamu perhatikan di sini adalah harga dari barang itu sendiri, pastikan kamu jual harga di atas barang tersebut ya!
Misalnya, jika harga barangnya 60 ribu rupiah dan kamu berniat buat ngambil untung sebesar 20 ribu rupiah, maka nanti kamu harus juga dengan harga 80 ribu rupiah ya!
2. Tambahkan Produk di Shopee
Setelah semua data produk berhasil kamu dapatkan (foto, harga, dan deskripsi), maka langkah selanjutnya adalah kita tinggal menambahkan produk tersebut di toko kita.
Jadi, tinggal akses saja halaman profile dengan cara mengklik menu ‘Saya’ yang terletak di pojok kanan bawah, lalu disusul dengan mengklik menu ‘Toko Saya’ yang terletak di pojok kiri atas.
Scroll sedikit ke bawah, lalu pilih menu ‘Tambah Produk Baru’.
3. Masukkan Informasi Produk
Pada form tambahkan produk, di sini kamu tinggal masukkan aja informasi produk yang ingin kamu jual sebagai dropship, seperti upload foto dari gambar produk yang barusan kamu simpan, nama produk, deskripsi, dan sebagainya.
Jika semua informasi produknya sudah berhasil kamu isi, langsung klik aja tombol ‘Tampilkan’ buat melanjutkan.
Setelah produk tersebut berhasil ditampilkan, maka tinggal klik aja tombol ‘Naikkan Produk’ biar lebih gampang ditemukan sama orang atau calon pelanggan kita.
Dan selamat, sekarang kamu udah berhasil menambahkan produk buat dropshipper dengan mudahnya.
Cara Mengurus Pesanan Dropshipper
Misalnya, produk yang kamu pasarkan atau promosikan tersebut berhasil mendapatkan pesanan, maka langkah selanjutnya kita harus mengurusnya sebagai dropshipper ya!
Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke Halaman Dikemas
Informasi apakah produk kamu ada yang order atau nggak itu bisa kamu cek di halaman profil pada kategori Penjualan Saya ya!
Di sana, kalau pada bagian ‘Dikemas’ terdapat angka notifikasi, itu artinya ada yang order.
Jadi, tinggal klik aja opsi Dikemas tersebut untuk mengatur pesanan dropshipper.
Disusul dengan mengklik produk yang dipesan tersebut ya!
2. Salin Alamat Pengiriman dan Order ke Supplier
Di sana bakalan muncul Alamat Pengiriman yang bisa kamu ‘Salin’ ya!
Setelah alamatnya berhasil disalin, langsung aja masuk ke produk supplier kita untuk melakukan pemesanan!
Makanya, kita harus menyimpan nama supplier dari masing-masing produk yang kita pasarkan, biar gak tertuker atau sulit mencarinya gitu pada saat ada yang order.
3. Ganti Alamat Pengiriman
Nah, pada saat checkout nanti, kamu tinggal ganti aja ‘Alamat Pengiriman’ dengan alamat dari konsumen kita tadi yang udah disalin di tahap 2.
Setelah itu seperti biasa kita masukkan berbagai macam detail lainnya seperti jumlah pesanan dan metode pembayaran kayak rekening Bank, dompet digital, LinkAja, dan sebagainya, dan pastikan sesuai dengan yang dipesan sama konsumen kita ya!
Jangan lupa, aktifkan panel ‘Kirim sebagai Dropshipper’ ya, sehingga bakalan muncul opsi tambahan kayak Nama Pengirim dan No. Telepon Pengirim! Tinggal diisi saja dengan nama dan nomor telepon kamu (atau toko kamu).
Jika sudah, klik tombol ‘Buat Pesanan’.
Setelah itu, tinggal dibayar aja sesuai dengan nominal pesanan yang kamu lakukan.
Makanya, sebagai dropshipper kamu juga harus persiapkan modal awal ya!
4. Konfirmasi Orderan Konsumen
Selanjutnya, kita kembali lagi ke orderan konsumen kita ya!
Pada halaman pemesanan, pastikan kamu pilih menu ‘Atur Pickup’.
Lalu disusul dengan mengklik tombol ‘Konfirmasi’.
Dan selamat, sekarang kamu tinggal menunggu saja sampai pesanan berhasil diselesaikan tanpa harus punya barangnya terlebih dahulu!
Gampang kan?
Kekurangan dan Resiko Dropship Shopee
Jadi dropshipper emang keliatan simpel dan praktis, tapi bukan berarti bebas dari risiko.
Biar nggak cuma liat sisi positifnya, ini nih kekurangan dropship Shopee yang perlu kamu siapin mentalnya.
- Modal Nombok Duluan.
Meski nggak perlu stok barang, kamu tetep harus “nombok” dulu buat bayar ke supplier sebelum uang pembeli cair. Jadi, kalau modal pas-pasan, bisa keteteran banget! - Duit Lama Cairnya.
Shopee nahan pembayaran sampai pembeli konfirmasi barangnya diterima. Kalau pembeli males konfirmasi, saldo kamu bakal lebih lama nongol di akun. - Persaingan Harga Ketat.
Toko lain mungkin jual barang yang sama dengan harga lebih murah. Kamu harus pintar bikin strategi biar tetep menarik perhatian pembeli. - Nggak Bisa Kontrol Kualitas Barang.
Karena barang langsung dikirim dari supplier, kamu nggak tahu pasti barangnya sesuai deskripsi atau nggak. Kalau barangnya jelek, siap-siap kena komplain dari pembeli. - Supplier Nggak Profesional.
Kadang supplier bisa telat ngirim atau malah salah barang. Kalau udah gini, kamu yang kena semprot pembeli padahal bukan salahmu. - Biaya Admin Shopee.
Kalau pesananmu udah banyak, siap-siap kena potongan biaya admin 10%. Lumayan banget, apalagi kalau margin keuntunganmu kecil. - Kendala Stok Barang.
Barang yang kamu pajang di toko bisa aja tiba-tiba habis di supplier. Kalau nggak cek stok rutin, pembeli bisa kecewa karena pesanan nggak terpenuhi. - Reputasi Toko Jadi Taruhan.
Satu kesalahan kecil aja, kayak telat kirim atau barang nggak sesuai, bisa bikin rating toko jeblok. Padahal bangun reputasi itu butuh waktu lama! - Ketergantungan pada Supplier.
Kamu sangat bergantung pada supplier buat segala proses, dari ketersediaan barang sampai pengiriman. Kalau mereka bermasalah, otomatis bisnismu ikut terganggu. - Profit Tipis.
Dengan biaya admin, ongkir, dan harga kompetitif, margin keuntungan dropship bisa kecil banget. Kalau nggak pintar hitung-hitungan, bisa-bisa malah rugi.
Dropship di Shopee tetap jadi peluang yang oke buat usaha, asal kamu siap dengan semua risikonya.
Yang penting, atur strategi, pilih supplier terpercaya, dan terus belajar biar bisnismu nggak jalan di tempat!
Tips dan Trik Sukses Jadi Dropshipper Shopee
Jadi dropshipper emang ada tantangannya, tapi jangan pesimis dulu.
Dengan strategi yang tepat, kamu bisa loh ngubah tantangan jadi peluang buat dapetin cuan maksimal.
Nih, TediEka kasih beberapa tips dan trik dropship yang nggak banyak orang tahu.
- Pilih Supplier yang Profesional.
Cari supplier yang punya track record bagus, fast response, dan rajin update stok. Kalau perlu, tes dulu beli barangnya biar tahu kualitasnya kayak apa. Supplier yang oke bakal bikin bisnismu lancar tanpa drama. - Gunakan Tools Cek Harga Kompetitor.
Pantau harga produk yang sama di toko lain pakai tools kayak Shopee Analytics. Dengan tahu pergerakan harga, kamu bisa tentuin strategi harga yang kompetitif. Tapi inget, jangan banting harga sembarangan—main di value, bukan cuma murah. - Optimalkan Deskripsi Produk.
Deskripsi produk yang jelas dan menarik itu kunci! Jelasin manfaat, spesifikasi, dan keunggulan produk pakai bahasa yang gampang dipahami. Jangan lupa pakai kata-kata yang bikin pembeli ngerasa butuh barang itu. - Foto Produk yang Menjual.
Kalau supplier ngasih foto standar, coba edit biar lebih eye-catching. Tambahin watermark atau branding kecil di foto biar keliatan lebih profesional. Foto yang cakep bisa ningkatin tingkat kepercayaan pembeli, loh! - Ikut Program Gratis Ongkir.
Program gratis ongkir Shopee emang potong margin, tapi bisa jadi magnet buat narik pembeli baru. Hitung harga produk dan ongkirnya biar nggak rugi banyak. Biasanya pembeli lebih milih toko yang ada embel-embel “Gratis Ongkir.” - Tawarkan Paket Bundling.
Kombinasikan beberapa produk jadi satu paket dengan harga spesial. Selain ningkatin nilai transaksi, ini juga trik buat naikin barang slow-moving. Pembeli suka banget kalau dapat diskon “borongan.” - Aktifin Promo dan Voucher.
Shopee punya banyak fitur promo kayak diskon, cashback, atau voucher toko. Gunakan fitur ini buat bikin toko kamu lebih menarik dibanding kompetitor. Tapi tetep kontrol biayanya biar nggak boncos, ya! - Jaga Komunikasi dengan Pembeli.
Balas chat pembeli secepat mungkin dan jawab dengan ramah. Kalau ada komplain, tanggapi dengan solusi biar pembeli nggak kapok belanja lagi. Respon yang baik bikin reputasi toko kamu makin positif. - Jangan Cuma Jualan di Satu Kategori.
Diversifikasi produk biar kamu nggak terlalu bergantung sama satu kategori aja. Kalau satu kategori lagi sepi, kategori lain bisa jadi penyelamat. Tapi pastikan barang yang kamu jual relevan dan nggak random banget. - Manfaatkan Sosial Media Buat Promosi.
Jangan cuma nunggu pembeli datang dari Shopee, promosiin juga produkmu di Instagram, TikTok, atau WhatsApp. Bikin konten menarik yang sesuai dengan target pasar kamu. Cara ini bisa ningkatin traffic toko tanpa bayar ads mahal.
Kunci sukses dropship itu ada di kombinasi strategi yang solid, pemilihan supplier yang cerdas, dan cara kamu menghadapi tantangan.
Dengan trik-trik di atas, kamu udah selangkah lebih maju dibanding dropshipper lain.
Kesimpulan
Dropshipping di Shopee adalah cara praktis buat anak muda memulai bisnis online.
Meski modalnya kecil, kamu tetap perlu paham alur uang dan biaya-biaya yang terlibat.
Dengan strategi yang tepat, dropshipping bisa jadi sumber penghasilan tambahan atau bahkan bisnis utama kamu.
Jadi, dari sekarang kamu udah tahu ya uang Dropship Shopee bakalan masuk kemana?
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai dropshipping sekarang, dan jadilah bos dari toko online kamu sendiri!
FAQ
Dropshipper bayar ke supplier, karena mereka yang nyediain barangnya. Tapi jangan lupa, uang pembeli bakal masuk ke saldo Shopee kamu pas pesanan selesai diproses.
Biasanya, ongkir ditanggung pembeli. Tapi kalau kamu ikut promo gratis ongkir Shopee, kamu yang harus subsidi sebagian ongkirnya—makanya hitung baik-baik biar nggak rugi.
Standar sih 20-30% dari harga beli, tapi sesuaikan juga sama harga pasar. Jangan terlalu mahal biar pembeli nggak kabur, tapi jangan terlalu murah juga biar nggak boncos.
Uang dari pembeli masuk ke saldo penjualan Shopee kamu dulu. Tinggal tarik saldo itu ke rekening bank, tapi pastikan jumlahnya udah memenuhi batas minimum penarikan Shopee, ya!
Kalau masih pemula, cukup mulai dari modal kecil sekitar Rp500 ribu – Rp1 juta. Modal itu buat beli barang pertama dari supplier plus biaya admin kecil-kecilan kalau ada.
Dropship itu kamu jual barang orang lain tapi pake nama toko kamu, sedangkan affiliate Shopee cuma ngasih link barang buat orang beli. Affiliate nggak perlu urus stok atau pengiriman, tapi untungnya lebih kecil dibanding dropship.
Bisa banget! Kalau supplier kamu pakai jasa pengiriman yang terintegrasi sama Shopee, resinya bakal otomatis muncul di sistem setelah pengiriman dikonfirmasi.
Nggak wajib sih, tapi kalau mau profesional, ada baiknya kasih tahu supplier biar mereka ngerti kebutuhan dropship kamu, kayak nama pengirim yang sesuai toko kamu. Jadi lebih smooth, kan?
Selama nggak ada unsur penipuan, riba, atau barang yang dijual halal, dropship itu diperbolehkan dalam Islam. Intinya, transparansi sama pembeli dan supplier adalah kuncinya.
Pilih supplier yang tepercaya, pantau harga pasar, dan aktifin promo kayak gratis ongkir atau diskon. Jangan lupa juga buat komunikasi dengan pembeli, karena pelayanan yang ramah itu bikin mereka balik lagi.