Hoax awalnya hanya berupa tulisan lalu berkembang menjadi photo-photo yang diedit. Kemudian ada juga berupa audio yang di potong sebagian. Kini hoax bisa lebih meyakinkan lagi. Yakni berupa video yang susah dibuktikan kepalsuannya berupa deepfake.
Deepfake pertama kali muncul di forum Reddit, dibuat menggunakan deep learning (sebuah teknik dalam pengembangan AI) untuk menghasilkan video buatan. Contoh: Misalnya ada dua orang yaitu A dan B, kemudian Anda ingin memasang wajah si A ke video si B yang sedang berbicara. Maka dengan mengumpulkan photo si A dan memasukkannya ke dalam sebuah encoder deepfake. Deeplearning dari encoder tersebut akan mengambil data dari photo wajah si A dan memancarkannya ke video si B untuk membuat video seolah-olah si A yang berbicara. Hal itu dilakukan tanpa harus mempunyai skill edit video.
Aplikasi Deepfake memiliki tingkat pencarian sebesar 2900/bulan (versi keywords everywhere pada saat juli 2019), bahkan mungkin akan terus meningkat nantinya. Coba lihat gambar di bawah ini:
Hal ini membuktikan bahwa tingkat ketertarikan untuk membuat video deepfake semakin meningkat karena banyak orang yang mencari aplikasi deepfake tersebut. Mudah-mudahan saja orang-orang Indonesia yang mencari aplikasi tersebut bukan digunakan untuk membuat video hoaks.
Apa itu teknologi Deepfake?
Deepfake berasal dari kata “deep learning” dan “fake“. Secara sederhananya deepfake dapat dikatakan sebagai kecerdasan buatan (AI) yang bisa membuat video dan audio palsu menggunakan referensi material yang sudah ada. Istilah deepfake baru-baru ini rame lagi di pemberitaan Indonesia berkat munculnya video president obama dan pendiri facebook. Padahal teknologi ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya meski tanpa skill edit video, hanya bermodalkan photo atau video target. Kita bisa membuat video palsu tentang si target tersebut yang 90% ekspresi wajah dan suaranya mirip. Coba simak video berikut ini:
Ciri-ciri deepfake:
Sebuah video deepfake sangat sulit dibedakan kepalsuannya karena semua ekspresi baik wajah maupun bibir sangat mirip dengan aslinya. Hal itu cenderung susah dibuktikan jika hanya melihat dengan mata langsung. Kecuali jika Anda mengetahui video aslinya. Karena biasanya latar yang digunakan dalam video deepfake mengambil latar dari video asli. Mereka hanya mengubah isi pernyataan yang disampaikan saja.
Tapi mencari video asli itu juga merupakan pekerjaan yang sulit. Bagaikan mencari kuman di bulu kucing. Yang bisa dikatakan mustahil bagi orang yang bukan ahlinya.
Bahaya teknologi Deepfake
Kita mungkin pernah atau sering berkata no pict = hoax ketika menerima sebuah informasi yang mencurigakan. Padahal sebenarnya picture sangat mudah dimanipulasi menggunakan aplikasi seperti photoshop. Sehingga gambar tidak layak untuk dijadikan bukti dijaman sekarang ini (dengan pengecualian).
Salah satu bukti yang masih kita anggap 90% otentik adalah sebuah video. Orang bisa mempercayai dengan mudah sebuah peristiwa apabila diberikan buktinya berupa video. Namun apa jadinya jika video yang kita lihat adalah Deepfake?
Anda bisa membayangkan apa yang akan terjadi ketika pemilu di Indonesia nantinya beredar video seperti ini? Screenshot gambar dan potongan video saja sudah bisa membuat gaduh, apalagi kalau menggunakan video deepfake sebagai senjata propaganda. Bisa porak-poranda Indonesia ini.
Sayangnya di Indonesia masalah seperti ini belum mendapatkan perhatian khusus. Karena mungkin belum ditemukan kasus yang seperti itu di negara ini. Padahal bahaya deepfake bisa menimpa siapa saja, terutama orang-orang yang berpengaruh dan terkenal di dunia internet. Berikut beberapa bahaya deepfake yang bisa terjadi:
- Bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat dan bahkan antar negara. Misalnya dengan cara membuat video dengan statement rasis menggunakan wajah tokoh tertentu.
- Pencemaran nama baik. Berdasarkana photo wajah saja, wajah Anda bisa direkonstruksi dan ditempatkan ditubuh orang lain dalam video. Bisa disalah gunakan oleh orang lain dan bahkan membuatnya menjadi bintang film blue.
- Akan memancing opini salah dengan mudah. Orang akan mudah percaya dan sulit untuk membuktikan kepalsuannya karena itu adalah sebuah video. Bayangkan saja apabila ada seorang pemimpin dunia mengunggah video menyatakan perang atau meluncurkan rudal terhadap negara lain ke media sosialnya? 100% orang akan langsung percaya apa yang tokoh tersebut katakan. Padahal ternyata sosial medianya di hack dan video itu adalah hasil dari deepfake. Meski hal itu kecil kemungkinannya tapi bisa saja terjadi jika di negara yang sedang bersengketa.
Itulah juga yang menjadi alasan google menghapus beberapa aplikasi dari playstore termasuk Fakeapp yang bisa digunakan untuk membuat video palsu.
Lantas untuk apa sebenarnya teknologi AI yang ada di Deepfake ini di buat?
Sebenarnya teknologi ini dibuat dengan maksud baik yaitu memajukan dunia industri film. Jika kamu pernah nonton film yang didalamnya ada tokoh kartun anggaplah tokoh “Roket Rakun” yang ada di film Avengers. Supaya tokoh tersebut mempunyai ekspresi muka dan mulut yang nyata, maka digunakanlah teknologi ini. Teknologi dengan biaya pembuatan yang murah dan juga mudah.
Selain itu teknologi AI ini juga digunakan untuk membuat hologram untuk tujuan Pendidikan. Misalnya dengan membuat video hologram enstein menjelaskan langsung tentang materi fisika. Atau bisa juga digunakan sebagai hologram di museum yang menjelaskan tentang sejarah dan segala hal yang ada di museum.
Apakah tidak ada alat untuk mendeteksi video palsu ini?
Agen dari department pertahanan AS yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi baru (DARPA) telah melakukan riset mengenai hal ini. Mereka menggunakan beberapa point untuk mengenali video tersebut asli atau palsu. Misalnya dengan mencocokkan pergerakan bibir dengan suara, menggunakan cahaya di sudut wajah, dll.
Selain itu ada juga plugin browser yang dinamakan Reality Defender dan SurfSafe yang bisa digunakan untuk mendeteksi konten deepfake. Untuk Reality Defender saya tidak bisa mendapatkan link ekstensinya. Sedangkan untuk SurfSafe silahkan download melalui link ini.
Tips Menghindari Deepfake
Sebenarnya saya ragu ada cara untuk menghindari masalah ini. Kecuali jika negara Indonesia mau mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang masalah ini. Seperti yang ada di negara bagian Amerika Serikat yakni Virginia yang mengeluarkan aturan tentang larangan untuk menyebarkan photo ataupun video palsu dari seseorang dengan tujuan memaksa, melecehkan atau mengintimidasi, orang lain dengan konten se*sual termasuk video deepfake.
Untuk pencegahan, sebaiknya jangan jadikan sosial media sebagai galery pribadi. Aktifkan mode privasi dibagian photo tertentu agar tidak semua orang bisa melihat dan mengambilnya untuk hal-hal yang tidak diinginkan.
Kemudian buat Anda yang menerima sebuah berita maupun video, pastikan untuk saring dulu sebelum sharing. Silahkan baca artikel saya sebelumnya tentang solusi mudah untuk cek berita hoax atau fakta.
Sekian artikel tentang deepfake ini, jangan lupa sampaikan juga pendapatmu tentang adanya teknologi deepfake melalui kolom komentar yaa..