Pajak deposito Seabank adalah hal penting yang wajib kamu pahami sebelum mulai berinvestasi.
Soalnya, bunga yang kamu dapatkan dari deposito itu nggak lepas dari potongan pajak.
Fakta menariknya, pajak deposito di Seabank bisa mencapai 20% untuk saldo di atas Rp7,5 juta, dan ini berlaku untuk tabungan juga.
Padahal di beberapa bank lain, pajaknya cuma sekitar 15%, lho!
Penasaran kenapa pajak ini dikenakan dan bagaimana cara hitungnya?
Yuk, baca artikel ini sampai habis biar kamu makin paham cara kerja pajak deposito Seabank dan tetap bisa cuan meski kena potongan pajak.
Bunga Deposito Seabank Kena Pajak Berapa?
Sebelum kamu excited soal bunga dari deposito, penting banget tahu bahwa pajak deposito Seabank ini bisa menyedot 20% dari bunga yang kamu dapat.
Nah, sebenarnya ini nggak cuma di Seabank aja, tapi juga berlaku untuk deposito di bank lain.
Bedanya, di beberapa bank, pajaknya cuma sekitar 15%.
Jadi kalau deposito kamu lebih dari Rp7,5 juta, siap-siap ada pajak yang bakal dipotong secara otomatis.
Pajak ini udah diatur di Pasal 23 yang menyebutkan kalau pajak sebesar 15%, tapi di Seabank, pajaknya jadi 20%.
Tenang, meski begitu, deposito di Seabank nggak ada pajak bulanan kok!
Jadi, keuntungan bersih kamu masih bisa lebih besar dibandingkan tabungan biasa.
Khusus buat yang belum tahu nih…
Produk deposito Seabank itu ibarat tabungan tapi lebih spesial.
Kamu nyimpen uang di Seabank dengan jangka waktu tertentu, misalnya 1, 3, atau 6 bulan, dan dapat bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
Nah, selama uang kamu di deposito, nggak bisa diambil sampai jatuh tempo.
Tapi jangan khawatir, karena uang kamu aman dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan jarang bisa sampai ada kasus uang hilang.
Ini yang bikin deposito jadi pilihan investasi aman, terutama buat kamu yang pengen cuan tanpa harus ribet ngikutin naik-turunnya pasar saham.
Alasan Mengapa Deposito Dikenakan Pajak
Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa sih, deposito harus kena pajak?” Jawabannya cukup simpel dan ada banyak alasan kenapa pemerintah menarik pajak dari bunga deposito kamu.
Yuk, kita bahas satu per satu!
- Pendapatan Negara. Pajak deposito adalah salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara. Uang dari pajak ini digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, termasuk pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
- Keadilan Pajak. Pajak deposito juga ada untuk alasan keadilan. Jika kamu punya simpanan dalam bentuk deposito, artinya kamu memiliki penghasilan lebih dari rata-rata. Maka dari itu, pemerintah berusaha memastikan semua orang membayar pajak sesuai kemampuannya.
- Pengendalian Inflasi. Dengan mengenakan pajak pada bunga deposito, pemerintah bisa membantu mengendalikan inflasi. Jika tidak ada pajak, masyarakat mungkin akan menahan uang mereka di deposito terus-menerus tanpa mengeluarkan untuk konsumsi.
- Stabilitas Ekonomi. Pajak ini juga membantu menjaga stabilitas ekonomi dengan mengurangi spekulasi berlebihan di sektor keuangan. Tanpa pajak, mungkin ada banyak orang yang melakukan investasi dengan tujuan spekulatif semata.
- Pengawasan Keuangan. Dengan adanya pajak deposito, pemerintah bisa lebih mudah mengawasi aliran uang di sektor perbankan. Ini juga bagian dari upaya untuk mencegah pencucian uang.
- Diversifikasi Pendapatan Negara. Selain dari pajak penghasilan, pajak deposito adalah salah satu bentuk diversifikasi pendapatan negara. Dengan begitu, pemerintah nggak hanya bergantung pada satu sumber pajak saja.
- Pengurangan Spekulasi. Pajak juga berfungsi untuk mengurangi spekulasi di sektor perbankan. Kalau nggak ada pajak, bisa jadi orang lebih tergoda untuk menaruh semua uangnya di deposito, padahal ada instrumen investasi lain yang lebih produktif.
- Keseimbangan Fiskal. Dengan pajak deposito, keseimbangan fiskal pemerintah bisa lebih terjaga. Pajak ini membantu menutup defisit anggaran negara.
- Kepatuhan Pajak. Adanya pajak deposito membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Nasabah yang memiliki deposito biasanya sudah terbiasa dengan kewajiban membayar pajak.
- Pengembangan Infrastruktur. Terakhir, pajak deposito membantu pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur di berbagai sektor. Dari sini, kita bisa merasakan dampaknya dalam pembangunan fasilitas umum.
Jadi, pajak yang kita bayar dari deposito Seabank ini juga nantinya jatuhnya kepada kita-kita juga.
Soalnya, nanti kita juga yang merasakan enaknya karena menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah kita.
Misalnya, seperti sekarang aja, stasiun dan terminal di Jakarta sudah mulai nampak sama dengan standar di negara-negara maju sana.
Nah, darimana pembangunan ini bisa tercipta kalau bukan dari pajak?
Cara Perhitungan Pajak Deposito di Seabank
Sebelum kamu mulai menghitung pajak deposito yang ada di Seabank, kamu mesti tahu dulu nih bunga dari Seabank itu sendiri.
Soalnya, pajak yang dikenakan nggak termasuk modal, melainkan hanya dari cuan alias bunga dari deposito yang kamu simpan tersebut.
Berbicara masalah bunga, deposito dari Seabank ada di angka 6% (ingat, terdapat beberapa perbedaan untuk jumlah dan tenor yang berbeda ya!).
Setelah kamu tahu berapa bunga yang didapatkan, barulah kita bisa mencoba buat menghitung simulasi dari pajak deposito di Seabank tersebut.
Simulasi Perhitungan Pajak Deposito 100 Juta
Sekarang, gimana cara ngitung pajak deposito Seabank? Gampang banget, kok.
Misalnya kamu punya deposito sebesar Rp100 juta dengan bunga 6% per tahun, dan kamu pilih tenor 6 bulan.
Berarti dalam 6 bulan, kamu akan dapat bunga sebesar Rp3 juta (Rp100 juta x 6% x 6/12).
Tapi, jangan lupa ada pajak 20% yang harus dipotong dari bunga itu.
Jadi, pajak yang harus kamu bayar adalah Rp600 ribu (Rp3 juta x 20%).
Setelah dipotong pajak, bunga bersih yang kamu terima adalah Rp2,4 juta. Cukup oke, kan?
Cara Pajak Deposito Seabank Dipotong
Enaknya deposito di Seabank, kamu nggak perlu repot-repot ngurusin pajak sendiri.
Pajak ini bakal dipotong otomatis oleh Seabank setiap kali kamu terima bunga.
Jadi, kamu tinggal duduk manis aja, deh.
Nggak cuma itu, Seabank juga bakal kasih bukti pemotongan pajak sebagai dokumentasi, jadi kamu bisa cek kapan aja.
Dan yang lebih penting, pajak ini sudah final, artinya kamu nggak perlu repot melaporkannya di SPT tahunan.
Semua udah beres!
Ingat, pajak final ini bakalan ngasih keuntungan super besar buat kamu, karena kamu gak perlu lagi lapor sana dan sini.
Berbeda jika kamu berinvetasi di luar negeri, maka kamu harus tetap wajib lapor pajak buat cuan dari investasi tersebut.
Semisal kamu ngeyel buat gak lapor pajak, maka bakalan ada konsekuensi yang harus dihadapi, diantaranya:
- Denda Pajak yang Bikin Dompet Nangis. Gagal lapor pajak? Siap-siap kena denda! Buat SPT tahunan yang telat lapor, dendanya bisa sampai Rp100 ribu untuk wajib pajak pribadi. Keliatannya kecil, tapi kalau terus-terusan telat, lama-lama bisa menguras tabungan juga.
- Bunga Pajak Bertambah Setiap Hari. Kalau kamu nggak bayar pajak tepat waktu, bukan cuma kena denda, tapi juga bunga pajak yang terus nambah setiap hari. Semakin lama kamu nunda, semakin besar bunganya.
- Panggilan dari Kantor Pajak. Mungkin awalnya cuma surat cinta alias teguran dari kantor pajak. Tapi kalau kamu masih bandel nggak lapor, bisa-bisa dipanggil buat klarifikasi. Nggak mau kan, urusan pajak jadi ribet?
- Penyitaan Aset. Ini sih level parahnya. Kalau kamu udah sering ngelawan aturan pajak, pihak pajak bisa ngambil tindakan tegas sampai menyita aset kamu. Serem, kan?
- Blacklist dari Layanan Keuangan. Kalau kamu nggak patuh pajak, bisa kena blacklist dari berbagai layanan keuangan, seperti pengajuan kredit atau pinjaman. Jadi, nanti susah kalau mau kredit rumah atau mobil.
- Reputasi Buruk. Sekarang udah zaman transparansi. Kalau nama kamu buruk di dunia pajak, reputasi juga bisa anjlok. Ini bisa berdampak buruk, terutama kalau kamu punya bisnis atau rencana investasi besar.
Makanya, mendingan lapor pajak tepat waktu daripada harus berurusan dengan berbagai konsekuensi yang bikin pusing di kemudian hari!
Manfaat dan Kelebihan Deposito di Seabank Meskipun Dikenakan Pajak
Meskipun ada pajak yang dipotong, bukan berarti deposito di Seabank nggak menguntungkan.
Ada banyak banget manfaat yang bikin deposito di sini tetap worth it.
Yuk, simak!
- Bunga Kompetitif. Bunga deposito di Seabank cukup tinggi, mencapai 6% per tahun, jadi meski ada pajak, kamu tetap bisa dapat cuan yang lumayan.
- Keamanan Dana. Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang paling aman. Dana kamu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai Rp2 miliar, jadi kamu nggak perlu khawatir soal keamanan uang kamu.
- Tenor Fleksibel. Di Seabank, kamu bisa pilih tenor deposito sesuai kebutuhan, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, hingga 6 bulan. Jadi, kamu bisa menyesuaikan dengan tujuan keuangan kamu.
- Proses Mudah. Membuka deposito di Seabank sangat gampang dan bisa dilakukan secara online. Nggak perlu antri di bank, semuanya bisa selesai dalam hitungan menit.
- Minimal Setoran Rendah. Seabank juga menawarkan minimal setoran deposito yang terjangkau, mulai dari Rp1 juta aja. Cocok banget buat kamu yang baru mulai belajar investasi.
- Bukti Pemotongan Pajak. Seperti yang tadi udah dibahas, Seabank kasih bukti pemotongan pajak secara otomatis, jadi kamu nggak perlu khawatir soal administrasi pajak.
- Tidak Perlu Pelaporan Pajak Tambahan. Karena pajak sudah final, kamu nggak perlu repot-repot lapor pajak lagi. Semua udah diurus Seabank!
- Diversifikasi Investasi. Deposito bisa jadi salah satu cara buat diversifikasi investasi kamu. Jadi, meskipun kamu main di saham atau kripto, deposito bisa jadi pilihan yang aman.
- Layanan Nasabah yang Baik. Seabank punya layanan nasabah yang baik dan responsif. Kalau kamu ada pertanyaan soal deposito atau pajak, customer service siap membantu.
- Akses Informasi Transparan. Semua informasi terkait bunga, pajak, dan saldo bisa kamu akses dengan mudah lewat aplikasi Seabank. Jadi, nggak ada yang namanya informasi tersembunyi.
Jadi meskipun ada pajak 20% yang menanti saat kamu berinvestasi di Seabank, jangan pernah takut buat berdeposito ya!
Faktanya, ada banyak kok orang yang masih menerima cuan meluber sekalipun dananya udah dipotong sama pajak.
Pajak yang besar sama besar dengan penghasilan yang besar pula, jadi kamu gak perlu rugian atau takut buat mulai berinvetasi ya!
Tips Memaksimalkan Keuntungan Deposito dengan Memperhatikan Pajak
Siapa bilang pajak bikin kamu rugi? Dengan tips dan trik ini, kamu bisa tetap dapat untung maksimal meskipun ada pajak yang harus dibayar.
Yuk, simak!
- Pilih Nominal dan Kontrak dengan Bunga Tertinggi. Cari deposito dengan bunga 6% per tahun. Semakin tinggi bunga, semakin besar keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
- Manfaat Promo dan Bonus. Jangan lupa cek promo dan bonus yang ditawarkan Seabank, misalnya bonus bunga bagi nasabah baru. Bisa jadi tambahan cuan, lho!
- Pilih Tenor yang Tepat. Semakin panjang tenor yang kamu pilih, semakin besar bunga yang kamu dapat. Jadi, kalau kamu nggak butuh uang dalam waktu dekat, pilih tenor yang lebih lama.
- Hindari Penarikan Dini. Kalau kamu menarik deposito sebelum jatuh tempo, bakal kena penalti. Jadi, pastikan kamu menggunakan “uang dingin” alias uang yang nggak kamu butuhkan dalam waktu dekat.
- Diversifikasi Deposito. Jangan taruh semua uang kamu di satu deposito aja. Sebarkan di beberapa produk deposito di bank lain buat mengurangi risiko.
- Perhatikan Pajak. Ingat, pajak 20% harus masuk perhitungan kamu. Jadi, pastikan kamu tetap mendapatkan keuntungan yang memadai setelah dipotong pajak.
- Gunakan Deposito Syariah. Kalau kamu mau opsi yang lebih untung, coba deposito syariah dengan skema bagi hasil. Pajaknya biasanya lebih rendah, lho.
- Cek Biaya Administrasi. Jangan sampai kaget dengan biaya administrasi yang tiba-tiba muncul. Selalu cek sebelum buka deposito.
- Pantau Suku Bunga Pasar. Kalau kamu pilih deposito dengan bunga tipe floating, pastikan kamu terus pantau suku bunga pasar biar nggak rugi.
- Konsultasi dengan Ahli Keuangan. Kalau kamu masih bingung, nggak ada salahnya konsultasi dengan ahli keuangan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Dengan kata lain, bagaimana jago-jagonya kita aja dalam melakukan investasi!
Sekalipun kamu harus membayar pajak sebesar 20%, namun masih bisa cuan dengan melakukan trik dan tips di atas.
Enaknya lagi, tips yang udah TediEka kasih di atas dijamin aman dan legal kok, gak menyalahi aturan dari Seabank itu sendiri.
Kesimpulan
Meskipun pajak deposito Seabank bisa mencapai 20%, investasi ini tetap menguntungkan buat kamu yang mencari opsi aman dengan bunga kompetitif.
Dengan bunga 6% per tahun, tenor fleksibel, dan proses yang mudah, Seabank menawarkan berbagai kelebihan yang tetap bikin deposito menarik.
Selain itu, dengan perencanaan yang matang dan strategi investasi yang tepat, kamu bisa tetap mendapatkan cuan maksimal meskipun ada pajak yang harus dipotong.
Jadi, nggak ada alasan buat ragu investasi di deposito Seabank, kan?