Masalah akan selalu muncul dalam bisnis apapun termasuk usaha kuliner. Anda mungkin sudah mendapatkan pilihan aplikasi kasir restoran terbaik bahkan membayar mahal. Tapi jika tak bisa menggunakannya, bisnis tentu tidak akan maju.
Itu adalah salah satu contoh masalah yang kerap kali dirasakan oleh pebisnis kuliner pemula. Setiap masalah yang dihadapi selalu ada pemecahannya. Bagaimana Anda bisa menyelesaikannya inilah yang jadi titik balik kesuksesan bisnis kuliner.
Masalah yang akan Dihadapi Pebisnis Kuliner
Mengenali masalah apa saja yang biasanya muncul akan membuat Anda lebih siap menghadapinya. Anda yang sudah mempersiapkan bisnis sedemikian rupa tentu saja tak ingin gagal hanya karena tidak mampu menangani masalah yang muncul bukan?
Berikut ini beberapa jenis masalah yang akan sering muncul dan perlu diselesaikan dengan segera.
1. Kurangnya Modal
Masalah terbesar yang selalu dialami pengusaha kuliner skala besar atau kecil adalah soal modal. Anda mungkin sebelumnya adalah karyawan dan ingin membangun usaha kuliner sendiri. Maka Anda sudah mengumpulkan uang untuk modal awal.
Namun setelah usaha berjalan, benturan uang modal pun terjadi. Ini adalah hal yang sangat biasa karena bisnis belum tentu berjalan lancar dan pemasukan tinggi. Sebagai jalan keluar Anda bisa meminta bantuan dari kerabat untuk investasi.
2. Tidak Paham dengan Pemasaran
Kebanyakan pebisnis pemula tertarik usaha kuliner karena hobi memasak atau kulineran. Tapi itu saja tidak cukup untuk merintis usaha, karena pemasaran sangat penting untuk dijalankan. Kurang pemahaman akan pemasaran akan menjadi masalah besar dalam bisnis.
Rencanakan strategi pemasaran yang matang sebelum membuka usaha adalah solusi terbaiknya. Anda perlu memiliki target pasar yang jelas dan strategi promosi yang teratur. Memanfaatkan media seperti toko online dan pameran akan sangat membantu.
Sudahkah Anda melakukan survey dengan bisnis sejenis lainnya? Apa saja daftar menu yang mereka tawarkan? Di awal Anda pasti kebingungan dalam menentukan menu sehingga daftar yang disajikan kepada konsumen tidak menarik.
Baca juga: Kriteria kemasan produk makanan yang tepat.
Terlalu banyak menu kurang baik karena Anda terlihat tidak fokus. Anda bisa menentukan satu jenis makanan, misalnya makanan khas Indonesia. Baru setelah itu Anda membuat sedikit variasi agar berbeda dengan restoran lainnya.
4. Pelayanan yang Buruk
Anda mungkin tidak akan turun secara langsung memberikan pelayanan kepada konsumen. Tapi bukan berarti Anda lepas tangan dan mempercayakannya kepada karyawan. Perlu pengaturan langsung dan memperhatikan pelayanan dengan terperinci.
Anda bisa meminta feedback dari konsumen secara langsung untuk mengetahui pelayanan bisnis. Apakah penataan meja sudah nyaman, apakah daftar menu yang ditampilkan sudah jelas. Jangan lupa mengetahui bagaimana pelayanan dari karyawan Anda.
5. Tidak Memilih Supplier dengan Baik
Harga bahan baku untuk makanan sangat dinamis. Anda tidak boleh sembarangan memilih supplier dalam hal ini. Harga yang tidak menentu ini akan mempengaruhi pemasakan. Di kala harga murah tentu bisa jadi sumber keuntungan, tapi tidak dengan harga mahal.
Anda perlu memilih supplier yang berani memberikan harga tetap agar tetap bisa mempertahankan kualitas makanan yang disajikan. Dengan begitu usaha kuliner Anda bisa mendapatkan kepercayaan di hati konsumen.
6. Tidak Melakukan Inovasi
Inovasi dalam bisnis kuliner itu sangatlah penting. Anda tidak bisa menggunakan menu-menu lama terus menerus. Bahkan bisnis kuliner franchise yang besar pun selalu memberikan inovasi menu setiap beberapa bulan sekali.
Menu yang inovatif menjadi daya tarik khusus bagi konsumen yang tidak terduga. Apalagi jika Anda bisa mengikuti menu yang sedang tren.
7. Brand Bisnis yang Kurang Jelas
Apakah Anda sudah bisa menjelaskan bisnis melalui logo, iklan hingga menu yang disajikan? Konsumen butuh identitas dari brand bisnis yang jelas dan mengapa mereka harus memilih restoran Anda.
Anda harus selalu siap memberikan penawaran yang beda dari biasanya kepada konsumen. Nilai unik bisa ditonjolkan agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor. Ciptakan ide orisinil yang meningkatkan nilai jual.
Inilah masalah bisnis kuliner yang seringkali dihadapi dan harus siap untuk ditangani. Semakin cepat solusinya maka bisnis bisa berkembang dengan lebih baik.