Banyak kebiasaan yang kita lakukan tanpa sadar ternyata itu adalah kebiasaan buruk. Terutama berhubungan dengan masalah laptop. Hal ini tentu kita harus hindari. Kalau tidak, lama-kelamaan akan membuat laptop kita tidak berjalan dengan baik atau bahkan bisa rusak. Oleh karena itu penting sekali untuk tahu kebiasaan yang bisa membuat laptop cepat rusak.
Banyak kasus laptop yang rusak penyebabnya adalah karena kebiasaan si penggunanya. Sebagian orang ada yang masih tidak tahu dan sering melakukan kebiasaan yang salah saat menggunakan laptop. Contoh kasus yang paling sering adalah masalah baterai bocor. Jika ditelusuri penyebab baterai bocor adalah karena penggunaan yang terus menerus saat bekerja sambil mencas laptop. Memang setiap baterai mempunyai masa hidupnya. Tapi lama tidaknya masa hidup baterai bergantung lagi ke cara kita menggunakannya.
Itu hanya sebagian contoh, masih ada beberapa kebiasaan buruk lain yang terkesan sepele namun ternyata berakibat buruk pada laptop. Berikut pembahasan lengkapnya.
Kebiasaan sepele yang membuat laptop cepat rusak
1. Tidak mencabut charger laptop ketika baterai penuh
Permasalahan baterai adalah masalah yang paling sering ditemui. Seperti yang saya singgung di atas, banyak orang kebiasaan mencas laptop lupa tidak mencabutnya ketika penuh.
Apakah hal ini berbahaya?
Ya berbahaya jika laptopmu tidak disertai fitur “Trickle Charge” seperti milik Acer. Teknologi ini memungkinkan laptop untuk otomatis mengambil daya dari AC Power setelah baterai terisi penuh. Jadi tidak menyebabkan baterai laptop Overcharged.
Namun jika kamu ragu apakah laptop yang kamu pakai mempunyai teknologi yang seperti itu atau tidak, lebih baik cabut charger ketika baterai dalam kondisi penuh. Bahkan jika laptop kamu mempunyai teknologi itu pun, tetap disarankan untuk mencabut charger terlebih lagi saat tidak digunakan.
2. Kebiasaan mengecas laptop saat kondisi daya baterai sudah 0%
Perlu diketahui, kebanyakan tipe baterai yang digunakan dalam perangkat elektronik sekarang ini baik itu laptop, smartphone, kamera dll adalah baterai Lithium Ion (Li-Ion). Salah satu kelemahan dari tipe baterai ini adalah panas.
Jika laptop dibiarkan mati karena kehabisan daya baterai, pasti akan butuh waktu lama untuk mengisi lagi, butuh tenaga ‘ekstra’ dan otomatis akan lebih panas. Hal ini bisa mengakibatkan kondisi baterai terganggu.
Lantas bagaimana dengan anggapan “sebaiknya gunakan daya baterai sampai benar-benar habis baru dicas?”
Teori itu hanya berlaku dulu, ketika baterai yang digunakan adalah tipe Nickle Cadmium (Ni-Cd) atau Nickle Metal Hydride (Ni-Mh). Baterai tipe ini mempunyai memory effect jika tidak dihabiskan isinya terlebih dahulu. Sehingga kebanyakan orang dulu menyarankan untuk mengisi daya saat baterai benar-benar dalam kondisi kosong.
3. Meletakkan laptop di kasur atau tempat yang empuk
Kebiasaan ini saya pikir semua orang sudah paham. Kita tidak boleh meletakkan laptop di kasur atau tempat yang empuk. Karena tempat tersebut akan membuat sirkulasi udara laptop tidak bisa keluar sehingga menyebabkan panas. Jika ingin menggunakan laptop, sebaiknya berikan alas benda yang datar atau buku yang tebal.
4. Tidak pernah membersihkan debu di laptop
Debu yang saya maksud disini bukan hanya debu yang nempel di layar monitor. Tapi semua debu yang berada di laptop. Khususnya debu yang berada di keyboar atau kipas.
Debu pada keyboard bisa mengakibatkan salah satu tombol tidak berfungsi. Sudah banyak orang yang mengalami hal ini. Sedangkan debu di kipas jika tidak dibersihkan akan membuat sirkulasi udara tidak lancar, sehingga suhu di laptop akan meningkat.
Untuk menghindari hal tersebut bersihkan secara berkala debu yang nempel di tombol keyboard dengan sikat yang lembut. Kemudian bersihkan juga setiap lubang dari debu. Terutama lubang kipas agar sirkulasi udara kembali normal.
5. Kebiasaan mencopot baterai saat penggunaan dalam waktu yang lama
Kebiasaan ini dulu sering saya lakukan ketika menonton film dengan laptop. Hal tersebut saya lakukan dengan tujuan untuk menghindari panas pada baterai karena digunakan dalam waktu yang lama.
Namun setelah saya lakukan kebiasaan itu kayaknya tidak juga membuat baterai laptop saya awet. Ditambah lagi saya juga belum menemukan artikel yang menjelaskan tentang baterai awet karena dicopot saat penggunaan untuk waktu yang lama. Padahal menurut teorinya baterai lithium itu memiliki masa pemakaian dalam bentuk cycle. Jika seumpama masa hidup baterai 1000 cylce, maka jika kita mencopot baterai seharusnya akan menghemat masa tersebut karena baterai tidak digunakan.
Meskipun secara teori mencabut baterai laptop dapat menghemat masa hidup baterai, namun untuk sekarang saya tidak menyarankan hal tersebut. Pertama karena tegangan listrik yang masuk belum tentu stabil, selain itu juga menghindari kejadian mati lampu. Kedua karena jika suatu saat terjadi mati lampu dapat merusak komponen elektronik pada laptop. Selain itu juga bisa merusak hardisk (terutama tipe hardisk HDD) karena tiba-tiba berhenti bekerja. Ketiga karena baterai laptop sekarang pasti rata-rata dilengkapi dengan trickle charge yang bisa auto cutoff arus ketika baterai penuh. Sehingga bisa terhindar dari masalah over charger. Terakhir karena saya masih belum tahu tentang kebenaran dari teori di atas (mungkin saja ada pengaruh lain).
Sebenarnya menutup laptop dalam kondisi masih menyala tidak masalah dengan catatan tidak sering dilakukan dan tidak ditinggal dalam waktu yang lama. Karena di windows 8 ke atas (bahkan mungkin windows 7 juga), sudah otomatis diatur laptop akan sleep ketika ditutup. Bisa kamu cek pengaturannya melalui klik kanan ikon baterai > power option > choose what closing the lid does.
Namun jika hal itu sering dilakukan dan ditutupnya dalam waktu yang lama tetap agak beresiko. Pertama beresiko di hardisk bisa saja mengalami bad sector. Kedua beresiko di baterai, dan ketiga mungkin bisa juga layar.
Saat kita menutup laptop dalam kondisi menyala kebanyakan pasti laptopnya masih dalam kondisi bekerja. Jika kita tidak menghentikan proses tersebut lebih dulu, otomatis kerjanya berhenti mendadak. Hal ini tidak baik terhadap piringan hardisk, karena bisa mengakibatkan kerusakan.
Sama halnya dengan resiko di baterai. Saya kurang tahu penjelasannya seperti apa. Tapi kebanyakan jika baterai laptop sudah tidak normal, dan kita matikan dengan menutup layarnya langsung. Saat dihidupkan kembali pasti tidak mau nyala, kalaupun menyala baterainya akan tiba-tiba habis. Hal ini yang membuat saya berpikir mungkin karena panas yang dihasilkan tidak bisa keluar dan mati mendadak saat bekerja membuat kondisi baterai tambah buruk.
7. Kebiasaan mematikan laptop secara paksa
Ini adalah kebiasaan yang cukup sering dilakukan, dan ternyata sangat berbahaya. Kalau hal tersebut dilakukan sekali duakali tidak masalah. Namun jika terlalu sering akan menyebabkan rusaknya hardisk. Silahkan baca bahaya mematikan laptop dengan menekan tombol power langsung untuk artikel lengkapnya.
8. Kebiasaan tidak pernah mematikan laptop
Ini juga kebiasaan yang dulu saya lakukan sendiri. Dulu saya sering malas mematikan laptop karena saya malas mencari dan membuka lagi file yang sedang saya kerjakan. Hal ini berlangsung sering hampir tiap hari. Bahkan terkadang saya lama baru membuka laptop tersebut karena kesibukan lain.
Alhasil dari kebiasaan saya itu, baterai laptop sering error dan hardisknya juga rusak. Hal ini terjadi karena laptop masih sedang bekerja lalu tiba-tiba disleep, kebayang kan? Selain itu, menurut saya kondisi sleep juga menyebabkan baterai laptop masih berkerja meskipun sedikit. Inilah sebabnya jika ditinggal dalam waktu lama lebih baik laptop dimatikan supaya semuanya kembali normal.
9. Kebiasaan mencolokkan charger ke laptop terlebih dulu saat mengisi daya baterai
Kebiasaan sepele terakhir namun berakibat buruk untuk laptop adalah mencolokkan carger ke laptop terlebih dahulu saat ingin cas. Meskipun cahrger laptop sudah mempunyai adaptor, tetap saja terkadang tegangan listrik yang tinggi masih bisa lolos. Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lebih baik pasang charge laptop ke colokan listrik baru kemudian pasang charge ke laptop.