Esai/Essay adalah suatu karangan yang membahas masalah masalah dinilai dari sudut pandang penulisnya. Meskipun bersifat argumentatif, sebuah esai juga harus disertai bukti yang logis sehingga pembaca yakin dengan sudut pandang penulis terhadap masalah yang diangkat.
BACA JUGA :
Apa yang menyebabkan menulis esai sangat susah??
Ada banyak jenis esai mulai dari essay beasiswa, ilmiah, argumentasi dll. Namun secara umum bentuk esai ada dua yaitu formal dan bebas. Bagian-bagiannya juga tetap terdiri dari tiga bagian berupa pendahuluan, tubuh esai, dan bagian akhir berupa kesimpulan.
Meskipun hanya terdiri dari tiga bagian, terkadang membuat esai adalah pekerjaan yang sangat sulit. Menulis satu kalimat saja terasa sangat berat. Kenapa bisa begitu?
Jawabannya adalah referensi/pengetahuan kita tentang topik tersebut kurang.
Coba bandingkan.. apabila kamu diberikan dua buah topik dalam menulis suatu karangan, entah itu esai, motlet (motivation letter), karya tulis ilmiah dll. Topiknya adalah pengalaman dan penelitian. Kira-kira kamu akan berpikir topik mana yang mudah?
Tentu saja semua orang akan memilih pengalaman. Karena kita mempunyai pengetahuan yang lebih tentang pengalaman dibandingkan dengan penelitian. Sama halnya dengan membuat esai, kamu akan sangat susah membuatnya apabila pengetahuan yang kita miliki tentang topik esainya masih sedikit.
Tahapan dalam menulis esai yang baik
- Tentukan topik
- Riset
- Tulis esai
- Revisi esai
Berikut pembahasan mengenai tahap penulisan esai tersebut.
1. Tentukan topik
Mengenai topik esai biasanya sudah ditentukan oleh tim penilai. Kalaupun belum, sebagai saran sebaiknya pilih tema yang bisa dikembangkan sampai kebeberapa sub tema. Sehingga kamu bisa dengan leluasa mengembangkan tema tersebut menjadi beberapa judul yang lebih spesifik dan menarik menarik. Contoh topik tentang perempuan di media.
Apabila kamu salah menentukan topik, akan berakibat kepenulisan esai nantinya. Topik yang sempit hanya akan terdiri dari beberapa tema sehingga susah dikembangkan dalam penentuan judul serta outline setiap paragraf.
2. Riset
Riset tidak hanya dengan melakukan penelitian sendiri tetapi juga dengan membaca hasil penelitian yang sudah ada. Riset disini berfungsi untuk menambah pengetahuan kita supaya pada saat menulis esai menjadi lebih mudah dan apa yang dipikirkan tersampaikan dengan jelas tidak hanya menulis omong kosong yang gak jelas buktinya. Selain dari buku, kamu juga dapat mencari informasi dari berbagai sumber yang ada di internet.
3. Tulis esai
Penulis yang handal tidak menentu di bagian mana akan memulai tulisannya. Entah itu dari judul terlebih dahulu atau langsung ke bagian isi kemudian terakhir penentuan judul. Semua itu tidak ada ikatannya tergantung pada selera si penulis. Untuk mempermudah dalam menulis esai sebaiknya lakukan hal ini :
- Tulis sebanyak-banyaknya judul dan kemudian seleksi. Seperti kata penulis PanduanIM beliau berkata “tidak ada orang yang membaca isi artikel tanpa membaca judulnya, tapi banyak orang yang hanya membaca judul tanpa melanjutkan ke isinya”. Oleh karena itu fungsi judul sangat sangatt pentig dan krusial. Judul merupakan pancingan bagi orang, sebagai penentu apakah akan membaca esai kamu atau tidak. Meskipun essay kamu isinya bagus tetapi kalau judulnya tidak menarik (biasa-biasa saja) maka rugilah esai yang kamu buat. Bisa jadi tersebut terlewatkan. Judul pada dasarnya lahir dari adanya latar belakang esai.
- Buat outline/kerangka tulisan. Fungsi kerangka tulisan adalah supaya esai yang dibuat lebih sistematis dan rapi, mencegah pembahasan yang keluar dari tema, serta membantu pengembangan ide dalam tulisan. Kamu dapat menuliskan kerangkanya mulai dari tema, judul kemudian ide pokok setiap paragrafnya.
- Tulis dan kembangkan. Setelah terbentuk kerangka tulisan, selanjutnya mulai tulis dan kembangkan kalimat utamanya. Disinilah gunanya riset tadi, menjadi bahan yang akan kita olah. Karena sudah ada bahan, sehingga kita dapat dengan mudah mengembangkan kalimatnya. Ingat buang kalimat atau hal yang tidak penting.
4. Revisi esai
Bagian yang tidak kalah pentingnya dari semua tahap penulisan esai adalah bagian revisi. Untuk melakukan revisi sebaiknya esai kamu simpan beberapa hari agar pikiran kembali jernih. Karena apabila kita langsung merevisinya saat itu juga otak kita tidak bisa fokus dan cenderung membenarkan apa yang kita tulis. Setelah beberapa hari buka kembali esai yang telah dibuat dan baca. Apakah ada kalimat yang janggal? Apakah ada kesan setelah membacanya atau justru biasa saja? Apabila bingung, minta orang lain membaca esay tersebut dan menilainya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam revisi esai:
- Kesesuaian isi dengan tema
- Ketajaman gagasan
- Kekuatan argument
- Bandingkan dengan esai yang sejenis, apakah esai yang kamu buat lebih baik?
Dalam pembuatan atau menulis esai bisa jadi mudah dan susah semua itu tergantung pada penguasaan dari topik yang diangkat. Bagian terpenting dari esai adalah buang hal yang tidak penting, mulai dengan embuka yang ringan kemudian akhiri dengan ending yang mengesankan (berikan kesan yang abadi kepada pembaca).