Kalau bicara tentang cara investasi Bitcoin, pasti bikin kita tertarik dong!
Bitcoin, yang dijuluki sebagai ‘emas digital’, punya peluang investasi yang menarik banget dengan potensi keuntungan besar.
Tapi, ya gitu deh, kayak investasi lainnya, Bitcoin juga punya risiko.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas mulai dari nol tentang cara memulai investasi Bitcoin, dari cara belinya, cara bikin wallet Bitcoin sendiri, sampe cara transfer dari exchange ke dompet pribadi biar aman.
Juga, kita bakal bahas bedanya investasi sama trading Bitcoin. Siap-siap belajar, ya!
Apa Itu Investasi Bitcoin?
Investasi Bitcoin adalah aktivitas untuk membeli Bitcoin (BTC) dengan harapan harganya akan naik seiring berjalannya waktu.
Katanya, Bitcoin menjadi salah satu aset yang revolusioner banget berkat teknologi Blockchain yang dimilikinya, serta gak ada satupun entitas, institusi perbankan, bahkan hingga pemerintahan negara yang mampu mengontrolnya.
Gak heran, jumlah investor Bitcoin cenderung naik secara signifikan, termasuk di negara kita tercinta Indonesia.
Menariknya lagi, investasi di Bitcoin itu cenderung rendah, dan bisa dimulai dengan uang yang kecil banget.
Misalnya jika kamu mau beli Bitcoin via exchange terkenal di Indonesia bernama Indodax, maka minimal transaksinya cuma Rp10.000 aja.
Artinya, kamu bisa mulai berinvestasi Bitcoin cuma dengan Rp10.000 aja.
Tapi, inget ya, setiap exchange punya kebijakan tersendiri buat mengatur berapa minimal uang yang boleh dibelikan Bitcoin.
Jadi semisal kamu mau belajar dan mau investasi buat pertama kalinya, mungkin exchange Indodax bisa jadi awalan yang sangat baik berkat minimal deposit dan transaksinya yang super kecil.
Beda Investasi dan Trading Bitcoin
Banyak orang yang belum tahu kalau investasi Bitcoin dan Trading Bitcoin itu adalah aktivitas yang berbeda loh!
Makanya, kamu mesti tahu dulu perbedaan antara keduanya, sehingga nanti kamu bisa mutusin apakah kamu mau jadi seorang investor atau trader.
Nah…
Trading Bitcoin, atau dikenal pula dengan sebutan main bitcoin, tuh kayak beli dan jual Bitcoin dalam waktu singkat buat nyari untung dari naik-turunnya harga.
Para trader biasanya fokus banget sama fluktuasi harga dalam waktu dekat, bahkan bisa beli dan jual berkali-kali sehari.
Ada macem-macem strategi trading, mulai dari day trading, swing trading, scalping, sampe arbitrase.
Sementara…
Investasi Bitcoin lebih ke beli dan tahan Bitcoin lama-lama dengan harapan harganya naik (HODL).
Para investor biasanya percaya sama nilai dasar Bitcoin dan nggak terlalu peduli sama pergerakan harga jangka pendek.
Mereka bisa aja pegang Bitcoin bertahun-tahun meskipun pasar lagi naik turun.
Jadi, intinya trading itu buat untung cepet, sementara investasi lebih ke pertumbuhan jangka panjang.
Kedua-duanya punya risiko dan keuntungan masing-masing, jadi penting banget buat pahaminnya sebelum mulai.
Biar lebih jelasnya, nik simak perbedaan antara Investasi dan Trading di Bitcoin:
Investasi Bitcoin | Trading Bitcoin | |
Tujuan | Pertumbuhan nilai jangka panjang | Untung dari fluktuasi harga jangka pendek |
Tenggang Waktu | Lama, bertahun-tahun | Pendek, dalam hitungan jam, hari, atau minggu |
Pendekatan | Beli dan tahan (HODL) | Beli dan jual cepat untuk mendapatkan profit |
Fokus | Nilai dasar Bitcoin | Fluktuasi harga Bitcoin |
Strategi | Tidak terlalu aktif, lebih pasif | Aktif, memerlukan analisis pasar yang terus-menerus |
Risiko | Lebih rendah karena kurang terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek | Lebih tinggi karena terpapar langsung pada perubahan harga jangka pendek |
Waktu dan Energi | Membutuhkan sedikit waktu dan energi untuk memonitor portofolio | Membutuhkan banyak waktu dan energi untuk analisis pasar dan pelaksanaan perdagangan |
Kecocokan | Lebih cocok untuk mereka yang percaya pada pertumbuhan jangka panjang dan bersedia menahan volatilitas harga | Lebih cocok untuk mereka yang siap mengambil risiko untuk memanfaatkan perubahan harga jangka pendek |
Jadi, kamu mau mutusin buat ngambil aliran mana nih?
Semisal kamu mau jadi investor dan berfoksu pada investasi Bitcoin, maka bisa lanjut baca tutorial ini sampai ke bawah ya!
Langkah Mudah Cara Investasi Bitcoin
Dikarenakan kita orang Indonesia, jadi lagi-lagi kita coba investasikan duit kita di Bitcoin via Indodax ya!
Kamu juga bisa gunain exchange lain kayak TokoKripto atau Binance. Meskipun exchange-nya beda, akan tetapi sebagian besar platform-nya sama kok!
Nah, adapun langkah mudah buat investasi Bitcoin adalah sebagai berikut:
- Buka Aplikasi Indodax dan Deposit. Seperti biasa, silahkan buka aplikasi Indodax di perangkat masing-masing, lalu deposit sejumlah uang yang pengen kamu investasikan.
- Masuk ke Trade. Setelah kamu berhasil melakukan deposit di Indodax, langsung aja masuk ke menu “Trade” yang terletak di tab bawah.
- Pilih Pair BTC/IDR. Kita pun bakal diarahkan ke halaman market dari berbagai macam jenis cryptocurrency yang ada. Nah, dikarenakan crypto yang ada di Indodax itu ada banyak, jadi pastikan kamu pilih pair “BTC/IDR” ya! Pair ini artinya kita akan menukarkan rupiah menjadi Bitcoin.
- Ganti Mode Pembelian ke Market Order. Di Indodax dan exchange lain, biasanya ada 2 mode pembelian, yakni Limit Order dan Market Order. Sebagai pemula, silahkan gunakan dulu aja “Market Order”, yang mana mode ini bakal secara instant ngebuat kamu membeli Bitcoin di harga tersebut (gak pending).
- Masukkan Total IDR yang Ingin Ditukarkan. Silahkan masukkan berapa rupiah yang pengen kamu belikan ke Bitcoin. Semisal mau semuanya, tinggal klik aja tombol “100%” ya!
- Klik Tombol Buy BTC. Jika semua sudah berhasil kamu isi, langsung klik aja tombol “BUY BTC”, maka secara otomatis rupiah pun akan ditukarkan ke dalam Bitcoin secara instant – meingat likuiditas pasarnya yang ramai sekali.
Seperti yang udah aku sebutin di atas ya, kalau investasi itu biasanya membeli Bitcoin dan menyimpannya dalam jangka panjang.
Bahkan beberapa investor besar cenderung gak bakal ngejual Bitcon mereka lagi seumur hidupnya demi mempertahankan kekayaan mereka dari inflasi.
Jadi semisal tangan kamu gatal mau beli dan jual Bitcoin hanya karena naik 100%, maka kamu gak cocok jadi seorang investor, melainkan harus beralih menjadi seorang trader aja.
Sayangnya, trading jauh lebih beresiko dibandingkan dengan investasi.
Karena faktanya, para holder (mereka yang doyan menyimpan aset dalam jangka panjang) cenderung lebih berpotensi mendapatkan keuntungan daripada dengan mereka yang doyannya beli-jual aset dalam jangka pendek.
Cara Daftar Wallet Bitcoin
Sebenarnya hak kamu sih mau Bitcoin tersebut mau disimpan di mana aja – entah itu tetap disimpan di exchange kayak Indodax atau di wallet pribadi.
Tapi semisal nominal Bitcoin yang kamu beli cukup gede (misalnya 1M), maka disarankan buat transfer aja ke wallet Bitcoin.
Biar apa?
Biar aman aja gak sih… soalnya wallet kan kamu sendiri yang punya dan nyimpen, jadi semisal exchange ngalamin bangkrut, hacking, atau bankrun, maka Bitcoin kamu tetep aman.
Wallet Bitcoin sendiri ada banyak jenisnya, tapi yang paling umum itu cuman 3 aja, yaitu Online Wallet, Software Wallet, dan Hardware Wallets.
Online Wallet itu dompet Bitcoin yang tersimpan secara cloud, software wallet itu dompet yang terinstall di perangkat kamu (misalnya HP atau laptop), sementara hardware wallet (dikenal pula dengan sebutan cold wallet) itu perangkat keras khusus buat nyimpen Bitcoin dan crypto lainnya.
Tapi sebagai pemula, kita gunain dulu aja online wallet yuk.
Sebagai contoh, aku coba bikin dompet Bitcoin dari Trust Wallet. Langkahnya sebagai berikut:
- Download dan Install Trust Wallet. Pertama-tama, silahkan download dan install terlebih dahulu dompet Bitcoin bernama Trust, entah itu via Play Store maupun App Store.
- Buka Trust Wallet dan Get Started. Setelah berhasil terinstall, langsung buka aplikasi Trust Wallet tersebut di handphone masing-masing, dan klik tombol “Get Started” buat memulai bikin dompet Bitcoin pribadi kamu.
- Create new wallet. Di sini kita dikasih pilihan, apakah mau login atau register. Dikarenakan kita mau buat dompet Bitcoin yang baru, jadi silahakn pilih “Create new wallet”.
- Create passcode. Passcode ini mirip PIN kayak di dompet digital gitu. Nantinya bakal digunain buat bebagai macam verifikasi transaksi. Jadi silahkan buat ya, dan pastikan kamu gak sampai lupa.
- Back Up Secret Phrase. Berbeda dengan akun pada umumnya, Dompet Bitcoin biasanya menggunakan secret phrase sebagai sandi atau password. Ini super duper penting banget, jadi pastiin kamu simpan atau backup ya. kamu bisa ngelakuinnya via Google Drive. Tapi aku saranin “Back up manually” aja biar lebih aman.
- Ceklis Semua Syarat dan Ketentuan. Jika kamu jago bahasa Inggris, silahakn dibaca dan dipahami dulu. Lalu ceklis semua opsinya dan klik tombol “Continue”.
- Simpan Secret Phrase. Maka kamu pun bakal mendapatkan 12 kata yang wajib kamu simpan sebaik-baiknya. Kamu boleh tulis di kertas, simpan di brankas, atau diingat di dalam otak. Tapi pastiin jangan sampai rusak atau hilang. Jika sudah disimpan, langsung klik aja tombol “Continue”.
- Confirm Secret Phrase. Kemudian kita bakal diminta buat ngekonfirmasi secret phrase yang barusan kita buat. Cara konfirmasinya tinggal ikutin aja permintaan katanya. Misalnya di baris pertama kita diminta buat masukkin kata ke-2, baris ke dua kita disuruh buat masukan kata ke-4, dan selanjutnya.
- Start using Trust Wallet. Jika benar, maka bakal muncul pop up bahwa kita udah bisa gunain Trust Wallet tersebut. langsung klik aja tombol “Start using Trust Wallet”.
- Masuk ke Receive. Nah, biar kamu bisa nerima Bitcoin dari berbagai macam sumber (termasuk dari exchange), kamu mesti dapetin Public Key atau alamat wallet kamu sendiri dengan cara mengklik menu “Receive”.
- Dapatkan Bitcoin Address. Lalu pilih jenis crypto mana yang pengen kamu pindahkan dari exchange ke Trust Wallet. Sebagai contoh, aku coba pindahin Bitcoin, jadi silahkan pilih “Bitcoin”.
- Simpan Bitcoin Address. Maka bakal muncul alamat Bitcoin kamu yang bisa disimpan atau dibagiin ke orang lain buat bertransaksi.
Bitcoin Address ini seringkali disebut sebagai public key, dan fungsinya sama kayak nomor rekening bank.
Kemudian ada pula Private Key, yang fungsinya sama seperti PIN bank kamu, jadi pastiin gak boleh disebar ke sembarangan orang ya!
Private Key ini bakal kamu gunain nanti buat transfer Bitcoin atau ngelakuin transaksi lainnya. Mungkin bakal kita bahas di postingan depan ya!
Cara Transfer Bitcoin Dari Exchange ke Wallet
Jika kamu udah berhasil dapetin Public Key atau Bitcoin Address di wallet manapun, maka kamu bisa nerima atau transfer aset tersebut dari exchange manapun dengna mudah.
Misalnya, kan tadi kita udah beli Bitcoin di Indodax sebagai bagian dari investasi, sementara kita pun mau hold dalam jangka panjang.
Nah, biar aman, kita kirimkan aja ke wallet pribadi ke Trust Wallet.
Adapun langkahnya adalah sebagai berikut (kali ini aku coba gunain browser di laptop ya!)
- Akses Wallet di Indodax. Silahkan buka aplikasi Indodax atau akses halaman Indodax di perangkat masing-masing, lalu masuk ke menu “Wallet”.
- Pilih Crypto Bitcoin. Kemudian silahkan pilih jenis crypto mana yang pengen kamu kirimkan ke Trust Wallet. Sebagai contoh, aku mau kirimkan “Bitcoin” ya!
- Hati-Hati Saat Mengirim. Kita bakal dikasih peringatan buat berhati-hati dan teliti saat mengirim crypto. Jika kamu mau kirim Bitcoin, maka mesti gunain Bitcoin Address. Atau jika kamu mau kirim crypto lain kayak Ethereum, maka kamu mesti gunain Ethereum Address yang juga ada di aplikasi wallet. Jadi jangan sampai salah masukkin address ya!
- Masuk ke tab Kirim Bitcoin. Silahkan masuk ke tab menu “Tarik Bitcoin”. Lalu masukkan jumlah BTC yng pengen kamu kirimkan. Di Indodax sendiri, minimal pengirimannya adalah sekitar 0.001 BTC.
- Masukkan Alamat Bitcoin. Kemudian pada opsi Alamat Bitcoin, silahakn pilih “Alamat Baru”. untuk metode input bisa gunain opsi “Alamat”. Bagian label bisa kamu kosongin aja atau isi sesuai preferensi, lalu pada bagian Alamat Bitcoin Baru, di sinilah tempat kamu harus simpan Bitcoin Address yang barusan di dapatkan di dompet Bitcoin Trust Wallet.
- Konfirmasi SMS. silahkan klik tombol “Kirim PIN SMS” untuk mengirimkan kode OTP sebagai tahap verifikasi akhir. Cek SMS kamu, dan tempelkan kode OTP yang barusan dikirimkan sama Indodax ke kolom yang udah disediain.
Dan selamat, sekarang kamu udah berhasil transfer Bitcoin dari exchange kayak Indodax ke tempat yang lebih aman, yakni dompet pribadi.
Keuntungan Investasi Bitcoin
Kita gak perlu munafik ya! setiap orang yang mutusin buat investasi Bitcoin sudah barang tentu nyari keuntungan dan manfaat di dalamnya.
Nah, investasi sendiri punya lebih banyak keunggulan loh, dibandingkan dengan ngelakuin trading Bitcoin.
Beberapa keuntungan tersebut misalnya seperti ini:
- Store of Value: Bitcoin udah dijuluki ‘emas digital’ dan sekarang diterima sebagai simpanan nilai oleh banyak investor keren. Store of Value itu bisa berupa barang, aset, atau mata uang yang nilainya tetep stabil dalam jangka waktu lama, yang jadi penting banget saat masa inflasi.
- Keuntungan Besar: Bitcoin jadi kelas aset yang paling menguntungkan dalam dekade terakhir. Bahkan investor kecil aja udah bisa hasilkan keuntungan luar biasa buat investasi jangka panjang.
- Pemeliharaan Sendiri: Kamu bisa simpan sendiri kripto kayak Bitcoin. Gak perlu bergantung sama bank, dokumen legal, atau badan tunggal buat punya kepemilikan penuh atas aset kamu. Ini bikin kamu punya kontrol lebih atas masa depan kamu.
- Desentralisasi: Bitcoin adalah kripto paling terdesentralisasi. Jaringan Bitcoin didistribusikan di banyak komputer berbeda, yang disebut node. Desentralisasi itu penting karena mencegah adanya titik kelemahan tunggal yang bisa diserang, yang hampir membuatnya mustahil bagi organisasi atau pemerintah untuk menutup jaringan.
- Tanpa Izin: Semua orang bisa akses jaringan Bitcoin. Gak peduli di mana kamu tinggal atau berapa banyak uang yang kamu punya, ini jaringan peer-to-peer yang terbuka yang bisa digunakan semua orang.
- Keamanan: Bitcoin super aman. Kriptografi kunci publiknya memastikan setiap transaksi otentik. Desentralisasinya berarti gak ada kekuasaan terpusat yang bisa memanipulasinya buat keuntungan mereka. Dan ketidakreversibelannya berarti gak ada yang bisa kembali dan mengubah data.
- Market 24/7: Beda sama pasar keuangan tradisional, Bitcoin gak pernah tutup. Ini ngasih kesempatan buat trading terus-menerus dan menghilangkan risiko gap harga semalam.
Makanya, banyak orang yang cenderung berhasil cuan hanya dengan menginvestasikan duit mereka ke Bitcoin.
Bahkan trading aja biasanya kalah dengan performa investasi loh!!
Kekurangan Investasi Bitcoin
Tapi ingat, meskipun kita disuguhin dengan berbagai macam keuntungan dan manfaat – yang terkadang bisa bikin orang menjadi kaya mendadak, ada kalanya kita mesti tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Karena gimanapun juga, Bitcoin punya kekurangan dan resiko di dalamnya, bahkan ketika kamu menjadi seorang investor – dan bukan trader.
Nah, beberapa kekurangannya misalnya seperti ini:
- Volatilitas: Bitcoin dikenal dengan volatilitas harganya yang tinggi. Harga bisa naik turun besar dalam sehari atau bahkan dalam hitungan menit. Volatilitas ini bisa berujung pada kerugian yang signifikan kalau pasar bergerak melawan posisi kamu.
- Kurangnya Regulasi: Beda sama pasar keuangan tradisional, Bitcoin dan kripto lainnya gak punya pengawasan regulasi yang kuat. Ini bisa meningkatkan risiko manipulasi pasar dan penipuan.
- Risiko Keamanan: Meskipun transaksi Bitcoin aman, platform tempat kamu beli, jual, dan simpan Bitcoin kamu mungkin rentan terhadap hack. Kalau ada pelanggaran keamanan, kamu bisa kehilangan semua investasi kamu.
- Risiko Likuiditas: Ada saat-saat di mana kamu gak bisa beli atau jual Bitcoin karena kurangnya likuiditas di pasar atau di bursa. Meskipun kemungkinannya saat ini terbilang kecil.
- Risiko Reputasi: Perhatian media negatif atau kerentanan keamanan bisa bikin nilai Bitcoin turun.
- Tak Ada Nilai Intrinsik: Bitcoin punya nilai cuma karena orang-orang yang tranding bilang punya nilai. Gak ada pemerintah atau badan regulasi yang bantu Bitcoin untuk tetep punya nilai. Nilainya intinya “dibuat-buat,” itu pun katanya sih.
- Potensi Kerugian: Meskipun beberapa investor mungkin terus untung, yang lain, terutama yang baru mulai, punya peluang yang sama besar buat kehilangan semua.
Ingat ya, investasi selalu ada risikonya, jadi penting banget untuk pahamin risiko-risiko ini dan lakuin riset mendalam sebelum mulai.
Kesimpulan
Investasi di Bitcoin itu kayak beli dan tahan kripto itu dengan harapan nilai jangka panjang bakal naik.
Ada keuntungan besar kayak keuntungan berlebih, pemeliharaan sendiri, dan akses pasar 24/7.
Tapi, tentu aja ada risikonya juga kayak volatilitas, kurangnya regulasi, dan risiko keamanan.
Strategi kayak cuma investasi apa yang bisa kamu relain, pindahin aset ke Bitcoin Wallet pribadi, dan pasang order stop-loss bisa bantu atur risiko ini.
Penting banget untuk pahamin risiko-risiko ini dan lakuin riset mendalam sebelum investasi di Bitcoin.
Ingat ya, investasi selalu ada risikonya, jadi penting banget buat buat keputusan yang dipikirin matang-matang.