Apa itu SKS dalam perkuliahan? SKS adalah Sistem Kredit Semester atau biasa orang juga menyebutnya dengan Satuan Kredit Semester. Gampangnya sks adalah “jam kuliah dalam seminggu”. Jadi misalkan kamu mengambil mata kuliah Agama Islam yang bernilai 3 sks, maka lama waktu kuliah adalah sekitar 135 menit. Karena 1 sks itu setara dengan 45-50 menit perkuliahan tatap muka dengan dosen.
Sebenarnya hampir sama dengan jadwal pelajaran di SMA yang sudah ditentukan waktunya masing-masing. Pelajaran (mata kuliah) yang dipelajari di perkuliahan juga ditentukan waktunya, hanya saja melalui sistem sks. Oleh karena itu setiap mata kuliah memiliki nilai sks masing-masing. Mulai dari yang terendah yakni 1, sampai ke yang paling tinggi yaitu 4 sks. Biasanya semakin tinggi nilai sks maka akan semakin susah mata kuliah tersebut.
Saya berikan sedikit gambaran tentang nilai sks. Jadi gini, setiap mata kuliah yang mempunyai nilai sks 1 dan 2, itu biasanya mempunyai waktu kuliah hanya di kelas saja tanpa praktikum. Sedangkan untuk mata kuliah yang mempunyai nilai sks 3, itu biasanya 1 sksnya (kurang lebih 45 menit) digunakan untuk praktikum. Kemudian terakhir, jika mata kuliah tersebut mempunyai 4 sks, itu berarti sangat susah. Karena hanya penelitian (skripsi untuk program sarjana) yang memiliki SKS 4.
Baca juga: Jadwal harian mahasiswa sukses!
Bagaimana caranya memprogram sks dalam 1 semester?
Untuk semester I biasanya sudah dipaket dari kampus sekitar 20 sks, jadi semua mahasiswa dalam satu jurusan mengambil mata kuliah yang sama. Jika tidak di paket, pasti akan ada penjelasan saat penerimaan mahasiswa baru ditingkat program studi maupun fakultas tentang pemrograman sks ini.
Kemudian untuk semester II dan selanjutnya, itu tergantung dari IP (indeks prestasi) persemester sebelumnya. Misal jika IP nya di atas 3 bisa ambil maksimal 24 sks, jika di bawah 3 hanya bisa ambil 20 sks, kemudian jika dibawah 2 cuma bisa ambil 15 sks, dll (semua tergantung kebijakan dari dosen PA/Pembimbing Akademik). Dalam perkuliahan dosen PA ibarat wali kelas di SMA. Jadi semua permasalahan akademik sebaiknya dikonsultasikan ke PA terlebih dahulu.
Baca juga: Kuliah ngejar IPK tinggi atau aktif di organisasi?
Logikanya, kalau IP semester sebelumnya bagus, pinter, program SKS banyak tidak masalah. Namun apabila IPnya jelek, pasti PA tidak akan mengijinkan untuk ambil ambil sks banyak. Takutnya juga nanti kuliahnya malah kacau dan banyak matkul yang tidak lulus.
Supaya jelas, berikut ini saya berikan salah satu contoh KRS (Kartu Rencana Studi) dari kampus saya.
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa SKS yang diprogram adalah 9 sks yang terdiri dari 4 mata kuliah. Mata kuliah yang bernilai 1 sks memiliki lama waktu kuliah 50 menit, dan mata kulish 2 sks lama kuliahnya adalah 100 menit. Sedangkan untuk skripsi berbeda, meskipun 4 sks waktunya hanya 2 jam. Karena mata kuliah ini tidak ada kuliahnya, hanya seminar hasil penelitian tugas akhir.
KRS adalah singkatan dari Kartu Rencana Studi. KRS ini sebenarnya sebuah “lembaran” yang berisi daftar mata kuliah yang diikuti oleh setiap mahasiswa dalam satu semester. Semua sks yang kita ambil akan dimasukkan dalam satu lembaran ini. Sehingga krs ini bisa dibilang sebagai jadwal kuliah yang akan kita ikuti selama satu semester.
Selain beberapa hal di atas, ada juga beberapa pertanyaan lain yang sering ditanyakan oleh mahasiswa baru. Berikut saya rangkum beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan.
1. Berapa jumlah SKS yang boleh diambil persemester?
Jumlah maksimal sks yang bisa diambil dalam satu semester adalah 24. Namun sepertinya yang saya jelaskan sebelumnya bahwa itu tergantung lagi dari berapa IP semester sebelumnya. Jika IP dibawah 3, maka kamu tidak bisa mengambil 24 sks. Karena biasanya dosen PA tidak akan mengijinkan.
2. Apa benar jika Mengambil 24 SKS itu bisa mengantarkan menjadi Mahasiswa Cumlaude?
Ya, sangat bisa! Jika kamu mengambil 24 sks tiap semester besar kemungkinan kamu akan selesai kurang dari 4 tahun. Syarat cumlaude yang paling mendasar adalah lama waktu studi dan nilai IPK (indeks prestasi kumulatif) harus di atas 3.51.
3. Bagaimana jika saya tidak bisa mengambil 24 sks persemester ? apakah saya masih bisa lulus dalam waktu 4 tahun?
Ya, bisa. Syarat lulus program sarjana adalah melulusi minimal 144 sks. Jika lancar, dengan mengambil 20 sks persemester saja sudah bisa lulus dalam waktu 4 tahun.
4. Bagaimana jika ada matkul tidak terpilih? Apakah kita harus mengulang di semester depannya?
Tergantung penting tidaknya mata kuliah tersebut. Jika mata kuliah tersebut sangat penting, tentu mau tidak mau kamu harus mengambilnya di semester depan. Namun jika tidak, mending skip aja. Gunakan waktunya untuk mengerjakan hal lain.
Itulah gambaran mengenai SKS dalam perkuliahan. Jika ada yang ingin ditanyakan jangan sungkan untuk meninggalkan komentar.