Mau tau cara pasang Instagram Ads yang efektif dan bikin cuan mengalir?
Instagram bukan cuma tempat buat nge-scroll foto-foto keren atau stalking gebetan, tapi juga platform powerful buat promosi bisnis kamu.
Faktanya, lebih dari 2 juta pengiklan aktif di Instagram setiap bulan, karena platform ini emang jago banget dalam menarik perhatian anak muda, terutama Gen Z dan milenial.
Dengan berbagai pilihan jenis iklan dan biaya yang fleksibel, kamu bisa nge-iklan sesuai budget dan target yang diinginkan.
Penasaran gimana caranya? Yuk, simak lebih lanjut!
Cara Pasang Instagram Ads
Instagram Ads adalah iklan berbayar yang muncul di feed, stories, explore, atau bahkan saat kamu scroll reels.
Jenis iklan ini bisa berupa foto, video, carousel (beberapa gambar atau video dalam satu iklan), dan lain-lain.
Dengan Instagram Ads, kamu bisa menjangkau audiens lebih luas, bahkan yang belum follow akunmu.
Dan kamu pun gak perlu nyari cara copy link Instagram sendiri di Android buat promosiin akunmu, karena udah diwakilin sama iklan tersebut.
Tapi ingat, untuk dapat ngiklan, kamu harus udah mengubah akun Instagram kamu tersebut menjadi akun profesional.
Nah, adapun langkah mudah buat cara pasang Instagram ads adalah sebagai berikut:
1. Klik Tombol Promosikan Postingan
Pertama-tama, silahkan posting konten yang pengen kamu iklankan di Instagam.
Setelah berhasil terposting, buka konten yang barusan kamu upload tersebut, dan klik tombol ‘Promosikan Postingan’.
Maka kamu bakal dikasih pilihan tujuan mengiklan tersebut.
Di sini ada 3 opsi yang bisa kamu pilih, yakni:
- Membuka profil saya. Iklan ini nantinya bakal dialihkan langsung ke akun profile kamu, cocok buat bangun personal branding.
- Mengunjungi situs web Anda. Iklan ini nantinya bakal bikin penonton dialihkan ke website pribadi kamu. Cocok buat yang pengen dapat traffik ke website.
- Mengirimi Anda pesan. Iklan ini nantinya bakal bikin penonton kamu mengirimi pesan. Cocok buat yang pengen jualan atau berkenalan.
Masing-masing iklan ini punya tujuan yang berbeda, jadi pastikan kamu pilih sesuai dengan kebutuhan atau preferensi masing-masing ya!
Sebagai contoh, aku coba pilih opsi ‘Membuka profil saya’ saja ya!
2. Tentukan Target Iklan
Biar iklan tersebut gak dimainkan ke sembarangan orang, kamu juga harus setting siapa saja yang bakalan nonton iklan kamu tersebut.
Lagi-lagi di sini kita bakalan dikasih beberapa opsi, yakni saran pemirsa, buat target ana sendiri, atau kategori iklan khusus.
Disarankan menggunakan opsi ‘buat target anda sendiri’ aja ya!
Kenapa?
Karena kita bisa menentukan target pemirsa yang pengen kita sasar.
Tapi pertama-tama, kita kasih nama dulu ya! Silahkan beri nama bebas!
3. Tentukan Lokasi
Setelah kamu berhasil ngasih nama, langsung tentukan aja ‘Lokasi’ dari penonton atau audiens kamu tersebut.
Ini bisa jadi salah satu fitur terbaik yang bisa kamu manfaatkan, terutama jika iklan kamu tersebut mau mempromosikan bisnis di daerah tertentu.
4. Tentukan Minat
Di sini kita bisa mengatur target market kita, sehingga yang nonton gak sembarangan orang dan lebih terarah gitu.
Jadi silahkan klik opsi ‘Minat’.
Lalu masukkan minat orang yang pengen kamu sasar, dan tentukan dengan jenis konten yang hendak kamu pasarkan atau iklankan.
Sebagai contoh, kamu bisa mengisi crypto, food, traveling, dan sebagainya.
Faktanya, menurut AlgoVesting, iklan yang disuguhkan sama orang-orang tertarget itu jauh lebih mampu ngehasilin konversi dibandingkan yang nggak.
5. Tentukan Usia dan Jenis Kelamin
Jangan lupa, tentukan juga ‘Usia & Jenis Kelamin’.
Lagi-lagi ini bakal ngasih manfaat jika kamu punya target market atau segmentasi pasar yang spesifik, terutama dari segi gender maupun usia.
Jika semua sudah berhasil kamu atur, tinggal klik aja ikon ‘centang’ yang terletak di pojok kanan atas.
6. Pilih Settingan Iklan dan Tentukan Budget
Setelah iklan tersut berhasil kamu setting, maka tinggal pilih aja opsi tersebut (sesuai nama yang kamu buat barusan).
Setelah itu, klik tombol ‘Selanjutnya’.
Di sini, kamu bakal diminta buat memasukkan budget per hari, serta durasi iklan yang pengen kamu lakukan.
Silahkan sesuaikan dengan budget masing-masing ya!
7. Tinjau Iklan dan Bayar
Silahkan dicek dan ricek lagi semua datanya, dan pastikan benar!
Jika sudah oke dan dirasa gak ada yang salah, langsung klik aja tombol ‘Promosikan Postingan’.
Lalu masukkan jumlah top up yang pengen kamu lakukan, dan pastikan gak kurang dari budget yang barusan udah kamu atur.
Setelah itu, pilih metode pembayaran dan selesaikan invoice.
Jika pembayaran tersebut udah berhasil dilakukan, maka iklan kamu pun bakal langsung ditayangkan.
Biaya Pasang Iklan di Instagram
Oke, ngomongin soal biaya pasang iklan di Instagram, sebenarnya nggak ada jawaban pasti yang langsung bisa kamu pegang.
Kenapa?
Karena biaya iklan di Instagram bisa sangat fleksibel dan tergantung pada beberapa faktor seperti target audiens, jenis iklan, tujuan kampanye, dan kompetisi di pasaran.
Misalnya:
- Cost per clicks (CPC): Pengiklan membayar sekitar Rp2.936 hingga Rp29.362 per klik.
- Cost per impression (CPM): Pengiklan membayar sekitar Rp98.081 per 1000 tayangan.
- Cost per engagement (CPE): Pengiklan membayar mulai dari Rp146 hingga Rp731 per keterlibatan pengguna.
Kalau kamu setting anggaran harian, kamu bisa mulai dari yang kecil banget, misalnya Rp20.000 per hari.
Jadi, kalau punya budget terbatas, kamu masih bisa banget kok nge-iklan di Instagram.
Sekarang, apakah Instagram tergolong murah dibandingkan platform lain?
Well, tergantung dari perspektif kamu.
Kalau dibandingkan dengan Google Ads atau LinkedIn Ads, Instagram biasanya lebih murah, terutama kalau target audiensmu adalah anak muda.
Di Google Ads, misalnya, biaya per klik bisa jauh lebih tinggi, terutama di industri kompetitif seperti keuangan atau teknologi.
Tapi, kalau dibandingkan dengan TikTok Ads atau Facebook Ads, Instagram biasanya sedikit lebih mahal, terutama karena Instagram fokus pada visual dan audiens yang lebih beragam.
Tapi balik lagi, dengan biaya yang sedikit lebih tinggi, kamu juga dapat hasil yang sesuai, apalagi kalau kamu punya produk yang visually appealing dan cocok buat pasar Instagram.
Jadi, intinya, Instagram Ads itu relatif murah dan bisa disesuaikan dengan budget kamu.
Kalau kamu punya konten yang keren dan tahu cara mainnya, hasilnya bisa lebih worth it dibanding platform lain!
Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Instagram Ads
Siap-siap sebelum nge-iklan di Instagram itu penting banget biar hasilnya maksimal dan nggak buang-buang duit.
Berikut ini beberapa hal yang wajib kamu persiapkan sebelum ngegas bikin Instagram Ads:
- Kenali Target Audiens Kamu. Kamu harus paham siapa yang bakal tertarik sama produk atau jasa yang kamu tawarkan. Misalnya, kalau kamu jualan fashion streetwear, targetin anak muda usia 18-25 yang suka fashion dan lifestyle.
- Bikin Konten Visual yang Keren. Pastikan foto atau video yang kamu pakai di iklan bener-bener eye-catching. Kamu bisa pakai warna-warna cerah, desain yang simpel tapi keren, dan pastikan kualitas gambar atau videonya HD.
- Tentukan Tujuan Kampanye. Apakah kamu mau ningkatin brand awareness, ngejar traffic ke website, atau langsung konversi jadi penjualan? Dengan menentukan tujuan yang jelas, kamu bisa setting iklan yang sesuai dan hasilnya juga bakal lebih efektif.
- Siapkan Anggaran yang Realistis. Mulai dari yang kecil dulu, biar kamu bisa testing dulu gimana performa iklanmu. Jangan lupa setting anggaran harian atau total sesuai kemampuan, dan pantau terus performanya.
- Gunakan Hashtags yang Tepat. Hashtags bisa bikin iklanmu lebih mudah ditemukan oleh target audiens. Pilih hashtags yang relevan dengan produkmu, tapi jangan terlalu banyak, cukup 3-5 hashtag yang pas.
- Atur Jadwal Tayang Iklan. Cari tau kapan audiensmu paling aktif di Instagram, dan tayangkan iklanmu di waktu tersebut. Biasanya, jam-jam setelah kerja atau malam hari adalah waktu yang pas, tapi ini bisa berbeda-beda tergantung targetmu.
- Lakukan A/B Testing. Ini adalah cara buat ngetes dua versi iklan yang beda buat lihat mana yang lebih efektif. Misalnya, coba bikin dua iklan dengan visual atau teks yang berbeda, terus lihat mana yang performanya lebih oke.
- Siapkan Facebook Business Manager. Jangan lupa, semua pengaturan iklan ada di Facebook Business Manager. Pastikan akun Instagram-mu udah terhubung ke sini. Di sini kamu bisa setting iklan, atur anggaran, pilih audiens, dan analisa performa iklanmu.
- Pantau dan Evaluasi. Setelah iklanmu jalan, jangan lupa pantau terus performanya. Lihat metrik seperti CTR (Click-Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan conversion rate. Dari data ini, kamu bisa evaluasi dan kalau perlu, lakukan penyesuaian biar hasilnya lebih optimal.
Dengan mempersiapkan hal-hal ini, kamu bakal lebih siap dan iklanmu di Instagram bisa lebih efektif dan sukses.
Jadi, jangan asal nge-iklan, tapi pastikan semua udah dipersiapkan dengan matang. Good luck!
Tips Cara Instagram Ads yang Efektif
Oke, kalau kamu udah siap nge-iklan di Instagram, saatnya kita bahas strategi biar iklanmu nggak cuma tampil doang, tapi juga ngasih konversi yang tinggi dan mendatangkan cuan.
Ini dia beberapa saran dan trik yang jarang orang tahu tapi ampuh buat ningkatin hasil iklanmu:
Gunakan Call-to-Action (CTA) yang Kuat
CTA itu kayak komando yang bikin orang ngeklik iklanmu.
Jadi, pastiin CTA-nya bener-bener kuat dan menggoda.
Jangan cuma pakai “Learn More” atau “Click Here”.
Coba sesuatu yang lebih spesifik dan bikin penasaran, kayak “Temukan Diskon 50% Sekarang!” atau “Coba Gratis Selama 7 Hari!”.
Ini bisa bikin orang lebih tertarik buat ngeklik.
Bikin Urgensi dengan Limited Offers
Orang cenderung nggak mau ketinggalan sesuatu yang eksklusif atau terbatas.
Manfaatin psikologi ini dengan bikin penawaran terbatas di iklanmu.
Misalnya, “Promo Hanya Hari Ini!” atau “Diskon Berakhir dalam 24 Jam!”.
Urgensi ini bisa banget ningkatin konversi karena orang merasa harus bertindak cepat.
Segmentasi Audiens yang Tepat
Segmentasi audiens itu kuncinya biar iklanmu tepat sasaran.
Jangan cuma targetin orang secara umum, tapi coba lebih spesifik.
Misalnya, kalau kamu jualan skincare, targetin cewek-cewek usia 18-34 yang udah sering beli produk kecantikan online.
Kamu juga bisa targetin audiens berdasarkan minat mereka, misalnya yang sering follow akun-akun beauty influencer.
Gunakan Video yang Autentik
Konten video yang otentik dan nggak terlalu “polished” kadang malah lebih efektif.
Orang-orang lebih suka konten yang terasa real dan relatable.
Coba bikin video iklan yang seolah-olah user-generated, kayak review produk dari pelanggan yang puas, atau tutorial yang dibuat oleh influencer.
Ini bisa bikin audiens merasa lebih terhubung dan percaya sama brand-mu.
Optimalkan Landing Page
Iklanmu bisa jadi keren banget, tapi kalau landing page-nya lemah, konversi juga bisa jeblok.
Pastikan landing page yang jadi tujuan iklanmu itu responsive, cepat loading-nya, dan yang paling penting, relevan sama iklan yang ditampilkan.
Misalnya, kalau iklanmu tentang diskon, pastikan landing page langsung menunjukkan promo tersebut, jangan bikin pengunjung bingung.
Manfaatkan Retargeting
Retargeting adalah trik buat nge-follow up orang-orang yang udah pernah berinteraksi sama brand-mu tapi belum konversi.
Misalnya, mereka udah pernah nge-klik iklanmu atau nge-visit website-mu tapi nggak jadi beli.
Kamu bisa target mereka lagi dengan iklan yang lebih persuasif, mungkin dengan menawarkan diskon atau benefit tambahan.
Analisis dan Sesuaikan Iklan Secara Berkala
Jangan cuma bikin iklan terus lepas tangan.
Kamu harus rajin ngecek performa iklan secara berkala.
Lihat data seperti conversion rate, cost per acquisition, dan CTR.
Kalau ada bagian yang kurang perform, jangan ragu buat tweak iklanmu.
Bisa jadi perlu ubah CTA, adjust targeting, atau bahkan ganti visual.
Gunakan Fitur Instagram Shopping
Kalau kamu jualan produk fisik, fitur Instagram Shopping bisa jadi game-changer.
Dengan fitur ini, orang bisa langsung beli produk dari postingan atau stories kamu.
Ini ngurangin friction dan bisa banget ningkatin konversi.
Pastikan kamu udah setup Instagram Shopping dengan baik dan tag produk di iklanmu.
Eksperimen dengan Story Ads
Story Ads itu sering dianggap sebelah mata, padahal potensinya gede banget.
Karena tampil di layar penuh, story ads bisa lebih engaging.
Coba bikin iklan yang interaktif, misalnya dengan fitur polling atau swipe-up.
Dan karena story cuma bertahan 24 jam, ini bisa ngasih rasa urgensi yang bikin orang lebih cepat bertindak.
Trik “Less is More”
Kadang, iklan yang sederhana malah lebih efektif.
Jangan terlalu banyak teks atau elemen yang bikin iklan jadi crowded.
Fokus pada satu pesan utama dan pastikan itu bener-bener jelas dan to the point.
Iklan yang clean dan minimalis seringkali lebih powerful karena pesan yang disampaikan langsung kena di hati audiens.
Jenis-Jenis Instagram Ads
Kalau ngomongin soal iklan di Instagram, ada beberapa jenis yang bisa kamu pilih sesuai dengan tujuanmu.
Masing-masing punya kelebihan sendiri, jadi penting banget buat pilih yang paling pas buat kampanye kamu.
Yuk, kita bahas satu-satu!
Photo Ads
Ini jenis iklan yang paling basic di Instagram.
Kamu cuma butuh satu foto keren buat ditampilkan di feed orang-orang.
Simpel, kan?
Tapi, jangan salah, meski simpel, kalau fotomu bener-bener eye-catching, bisa bikin orang nge-klik terus beli produkmu.
Tujuannya: Brand awareness, traffic ke website, atau direct sales. Cocok banget buat kamu yang pengen ngenalin produk atau brand baru.
Video Ads
Kalau kamu punya konten yang lebih dinamis, video ads bisa jadi pilihan yang tepat.
Iklan video ini bisa sampai 60 detik di feed atau 15 detik di stories.
Kamu bisa lebih kreatif dengan storytelling atau menunjukkan produkmu secara detail.
Tujuannya: Meningkatkan engagement dan brand storytelling. Paling oke buat produk yang butuh penjelasan visual, kayak gadget atau fashion item.
Carousel Ads
Pernah lihat iklan yang bisa di-swipe ke kanan buat lihat gambar atau video berikutnya?
Nah, itu dia carousel ads.
Kamu bisa masukkan beberapa foto atau video dalam satu iklan, jadi bisa pamer lebih dari satu produk atau cerita secara berkelanjutan.
Tujuannya: Showcase beberapa produk sekaligus atau menceritakan proses dari A-Z. Cocok buat e-commerce atau brand dengan berbagai pilihan produk.
Story Ads
Story ads muncul di antara Instagram stories yang biasa kamu lihat.
Iklan ini tampil full-screen, dan karena cuma bertahan 24 jam, ada rasa urgensi yang bikin orang lebih cepat nge-respon.
Plus, kamu bisa tambahin fitur swipe-up buat langsung ke website atau landing page.
Tujuannya: Ngejar traffic instan dan meningkatkan engagement secara cepat. Ideal buat promo flash sale atau event yang waktunya terbatas.
IGTV Ads
IGTV Ads muncul di video IGTV yang di-upload creator.
Jadi, kalau kamu kolaborasi sama influencer atau mau reach audiens yang lebih suka konten video panjang, ini pilihan yang pas.
Iklan ini bisa jadi sangat efektif kalau kontennya relevan dan engaging.
Tujuannya: Brand awareness dan deep engagement. Paling pas buat brand yang punya cerita panjang atau tutorial yang butuh waktu lebih dari 60 detik.
Reels Ads
Reels itu kayak versi Instagram dari TikTok, jadi video pendek yang fun dan catchy.
Reels ads muncul di antara reels yang biasanya orang tonton, dan bisa ngasih vibe yang lebih kasual dan menyenangkan.
Tujuannya: Menjangkau audiens muda dan meningkatkan brand visibility dengan cara yang lebih santai dan entertaining. Cocok banget buat brand yang playful atau mau bikin challenge.
Explore Ads
Explore ads muncul di tab Explore, tempat orang biasa mencari konten baru.
Ini bagus banget buat kamu yang mau nge-reach audiens baru yang mungkin belum follow akunmu, tapi tertarik dengan kategori atau niche yang sama.
Tujuannya: Nge-reach audiens baru dan meningkatkan brand awareness. Perfect buat ngenalin produk ke orang-orang yang lagi hunting konten fresh di Explore.
Kesimpulan
Instagram Ads adalah alat yang sangat powerful kalau kamu tahu cara menggunakannya.
Mulai dari menentukan tujuan kampanye, menargetkan audiens, hingga mendesain iklan yang menarik, semua bisa kamu lakukan dengan mudah.
Jadi, jangan ragu untuk mulai mencoba Instagram Ads dan lihat bagaimana bisnismu bisa berkembang lebih cepat!
Dengan mengikuti panduan ini, kamu sekarang udah punya dasar yang kuat untuk memulai kampanye iklan di Instagram.
Siap nge-boost bisnismu? Let’s go!